Krjogja.com - YOGYA - Peran aktif dan kontribusi terhadap kemajuan perekonomian daerah dan nasional, menjadi tantangan Indonesia Marketing Association (IMA) sebagai organisasi profesi pemasaran. Untuk itu, kolaborasi dan sinergi empat pilar IMA yakni profesional, pengusaha, Pemerintah, dan akademisi sangat penting, di samping jajaran IMA dituntut untuk lebih profesional.
Hal itu dikemukakan Presiden IMA Pusat Suparno Djasmin kepada Krjogja.com di sela acara puncak Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IMA 2024 bertajuk 'Inclusive Immersive Marketing for Better Indonesia' yang diikuti 103 chapter seluruh Indonesia dengan lebih dari 350 peserta, di Ballroom Hotel Alana, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu (4/5/2024).
Baca Juga: Peluncuran Ruang Kuliah 'Power Catalyst 85', Persembahan Alumni Tekagama 85
Rakernas dihadiri Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X yang diwakili Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY Yuna Pancawati, Bupati Sleman diwakili Pj Sekda Eka Suryo Prihantoro, Pendiri IMA Hermawan Kartajaya, dan Presiden IMA Chapter Sleman R Haris Martapa.
Selama Rakernas, Panitia IMA Sleman dan Pusat menampilkan 20 UMKM terbaik produk kerajinan dan makanan. Dalam hal keberlanjutan, IMA fokus pada pengurangan emisi karbon melalui kegiatan penanaman pohon di setiap lokasi Rakernas. Di Sleman, ditanam 2.000 pohon untuk konservasi hutan lereng Gunung Merapi di Kaliurang dan area Candi Prambanan. IMA telah menanam 11.300 pohon saat Rakernas di Bali, Padang dan Jakarta, sehingga total 13.300 pohon.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Kejar Target Rumah Layak Huni
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan secara virtual meminta IMA terus berkontribusi dan memberikan dampak signifikan bagi ekonomi Indonesia. "Di tengah ekonomi yang melambat dan geopolitik yang belum stabil, sinergi dan kolaborasi sangat penting dan menjadi kata kunci," tandas Mendag.
Menurut Mendag, marketing tidak sekedar beriklan, tetapi yang penting adalah meningkatkan kreativitas, membuat terobosan baru dalam memasarkan ide atau produk untuk memenangkan persaingan.
Baca Juga: Bang Jago Ngobrol Bareng di Halal Fair, Beri Pesan Anak Muda Nikah Tak Hanya Modal Cinta
Gubernur DIY menyatakan, IMA menjadi pilar penting penyempurnaan standardisasi kompetensi pemasaran di Indonesia, sebuah langkah vital untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas strategi pemasaran di era global. Melalui berbagai chapter, IMA telah memberikan kontribusi membangun branding dan marketing produk-produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan destinasi wisata. "Ini bukti nyata IMA dalam mendukung perdagangan dalam negeri dan pariwisata daerah yang sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," kata Gubernur DIY.
Suparno Djasmin yang akrab disapa Abong mengakui, adanya sinyal pelemahan ekonomi pada Kuartal I-2024 dengan tekanan pada nilai rupiah, inflasi komoditas yang menyentuh 10 persen, koreksi pada prediksi penjualan otomotif, dan kenaikan suku bunga menjadi tantangan yang perlu diwaspadai.
Baca Juga: DPRD Kulonprogo Minta Tidak Terjadi Kekosongan Pergantian Pj Bupati
Menurut Abong, anggota IMA saat ini lebih dari 6.000 orang di seluruh Indonesia dan ditargetkan bertambah menjadi 7.000 anggota pada tahun ini. IMA juga memiliki 898 lulusan Certified Professional Marketer. Sementara pergelaran IMA UMKM Award disambut antusias, diikuti sekitar 500 peserta. "IMA mengusung tiga inisiatif strategis: peningkatan keahlian terkini di bidang pemasaran, pemberdayaan UMKM, serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs)," katanya.
Rakernas ini bersamaan Board of Management Meeting Asia Marketing Federation atau AMF yang dihadiri 45 orang perwakilan dari 10 Negara: Tiongkok, Jepang, Singapura, Korea, malaysia, Srilanka, Thailand, Filipina, Bangladesh, dan Nepal.