Kepekaan Sosial Siswa Berkurang

Photo Author
- Senin, 24 Maret 2025 | 19:00 WIB
 Mahmuda Ma'arif MPd dan Yasir Marzuki MPd (berdiri belakang - tengah) bersama peserta Workshop Pergeseran Nilai-nilai Sosial.  (  Foto - Istimewa)
Mahmuda Ma'arif MPd dan Yasir Marzuki MPd (berdiri belakang - tengah) bersama peserta Workshop Pergeseran Nilai-nilai Sosial. ( Foto - Istimewa)


Krjogja.com - SLEMAN - Terjadi perubahan dan pergeseran nilai-nilai sosial pada peserta didik/siswa. Dulu, gotong-royong, kepedulian lingkungan, hormat kepada orangtua dan interaksi langsung siswa sangat tinggi.

"Sekarang, bahkan beberapa tahun terakhir, kepekaan sosial siswa semakin berkurang. Tentu ini menjadi keprihatinan tersendiri dan perlu dicarikan solusi," kata Mahmuda Ma'arif MPd, dosen Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (24/03/2025).

Hal tersebut disampaikan saat workshop bertema 'Integrasi Nilai-nilai Kepekaan Sosial dalam Pembelajaran di Sekolah' berlangsung di SD Muhammadiyah 1 Ngaglik, Sleman. Kegiatan juga menghadirkan narasumber Yasir Marzuki MPd.

Baca Juga: Danantara Kerek IHSG ke Arah Positif

Menurut Mahmuda Ma'arif, dari workshop ini para guru diajak untuk memahami pentingnya sikap empati dan tanggung jawab sosial dalam kehidupan sehari-hari yang harus diajarkan kepada peserta didik sebagai fondasi penting dalam membangun. "Melalui kegiatan ini diharapkan para guru dapat menyampaikan nilai kepekaan dan moral sosial kepada peserta didik. Harapannya peserta didik memiliki nilai kepekaan dan moral yang baik sejak usia SD," ujarnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh para guru, karyawan sekolah tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan nilai kepekaan dan moral sosial siswa SD serta pembuatan media pembelajaran yang efektif dengan memanfaatkan teknologi seperti AI. Sedangkan Yasir Marzuki membahas pemanfaatan teknologi AI agar pembelajaran lebih menarik disertai dengan praktik pembuatan media pembelajaran berbasis teknologi AI untuk menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif.

Dosen PPKN UAD itu juga memberikan berbagai contoh kasus mengenai nilai kepekaan yang harus ditanamkan di sekolah. Contoh praktis penerapan teknologi AI dalam pembelajaran. Para guru dan karyawan sekolah diberikan pelatihan mengenai alat dan aplikasi berbasis AI untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.

Baca Juga: Mudahkan Bayar Pajak, Pemkot Yogya dan BRI Jalin Kerja Sama

Sementara itu, Waka Kurikulum SD Muhammadiyah 1 Ngaglik, Anindita Nawangsari SPd mengapresiasi terhadap kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dari dosen PPKN UAD yang telah berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan kami. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan wawasan baru bagi seluruh peserta,” ujarnya.

Ditambahkan Mahmuda Ma'arif, kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara institusi pendidikan dan sekolah-sekolah yang ada di Yogyakarta terutama sekolah yang berbasis Muhammadiyah, serta menjadi inspirasi untuk kegiatan-kegiatan selanjutnya. (Jay)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X