Mahasiswa Baru UGM Terseret Kasus Pembunuhan, Kampus Ambil Langkah Tegas Menonaktifkan

Photo Author
- Kamis, 28 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Gedung rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM). (Dok. Istimewa)
Gedung rektorat Universitas Gadjah Mada (UGM). (Dok. Istimewa)

Krjogja.com - SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil tindakan cepat dan tegas terkait kasus penculikan dan pembunuhan yang menewaskan Muhammad Ilham Pradipta (37), seorang kepala kantor cabang pembantu (KCP) bank di Jakarta Pusat.

Kampus menonaktifkan salah satu mahasiswanya, Dwi Hartono (DH), yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus keji tersebut. Keputusan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap proses hukum yang sedang berjalan sekaligus menjaga integritas institusi.

Baca Juga: Siswa SMK Budi Mulia Dua Ikuti Le Grand Chef pada JIFHEX 2025

DH diketahui baru saja diterima sebagai mahasiswa Magister Manajemen di Kampus Jakarta, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. Namun, status akademiknya tidak bertahan lama setelah kepolisian menetapkannya sebagai salah satu pelaku dalam kasus yang menggegerkan publik.

"DH telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik Semester Gasal 2025/2026 berdasarkan koordinasi internal dan surat resmi dari Dekan FEB UGM," ujar Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Made menegaskan bahwa penonaktifan ini bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata dari komitmen UGM. "UGM menghormati asas praduga tak bersalah, namun kami juga berkewajiban menjaga integritas institusi. Penonaktifan ini adalah bagian dari komitmen itu," tambahnya.

Baca Juga: Toyota Eco Youth Ke-13, Aksi Nyata Dorong Pelajar Jaga Lingkungan

Kronologi Kasus dan Keterlibatan Tersangka
Kasus yang menyeret nama DH ini bermula dari penculikan Muhammad Ilham Pradipta di area parkir sebuah pusat perbelanjaan di Ciracas, Jakarta Timur, pada 20 Agustus lalu.

Dua hari kemudian, jasad korban ditemukan di area persawahan, Kecamatan Serang Baru, Bekasi. Berdasarkan hasil autopsi, korban diduga tewas akibat hantaman benda tumpul dan kekurangan oksigen.

Pihak Polda Metro Jaya telah bekerja cepat dalam menangani kasus ini. Sebanyak 15 orang telah ditangkap, termasuk DH yang diamankan bersama dua rekannya di Solo, Jawa Tengah. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, membenarkan bahwa DH dikenal sebagai seorang pengusaha bimbingan belajar daring. Namun, hingga saat ini, motif di balik aksi brutal tersebut masih didalami oleh pihak kepolisian.

Selain mengambil langkah penonaktifan, UGM juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Ilham. "Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan yang berujung pada hilangnya nyawa seseorang.

Kampus mendukung penuh penegakan hukum yang transparan dan berkeadilan," tutur Made. Pernyataan ini menunjukkan sikap tegas UGM dalam menolak segala bentuk kekerasan dan mendukung penuh upaya penegakan hukum.

UGM Jaga Kredibilitas Akademik
Langkah cepat UGM dalam menonaktifkan DH dinilai sebagai bentuk tanggung jawab institusi pendidikan dalam menjaga kredibilitas akademik dan moralitas.

Meskipun asas praduga tak bersalah tetap dihormati, keputusan ini menjadi sinyal kuat bahwa UGM tidak akan mentolerir tindakan kriminal yang dilakukan oleh mahasiswanya, terlepas dari latar belakang akademik atau status mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X