Pelaku UMKM di Kawasan Candi Prambanan Ikuti Peningkatan Kapasitas

Photo Author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 23:30 WIB
Peserta peningkatan kapasitas UMKM di kawasan Candi Prambanan dan Ratu Boko.
Peserta peningkatan kapasitas UMKM di kawasan Candi Prambanan dan Ratu Boko.

 

KRjogja.com - SLEMAN - Seratus pelaku UMKM dari tiga wilayah di sekitar Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko mengikuti Ambara Budaya Peningkatan Kapasitas UMKM dan Pendukung Pariwisata di kawasan Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas UMKM untuk mendukung aktivitas pariwisata berkualitas di kawasan Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko.

Mereka adalah pelaku UMKM dari Desa Tlogo, Bugisan, Kokosan, Kebondalem Kidul dan Pereng Kecamatan Prambanan Klaten. Dari DIY, diwakili dari Kalurahan Bokoharjo dan Sambirejo Kapanewon Prambanan serta Tamanmartani Kalasan.

Peserta terdiri dari pelaku UMKM dengan produk jual berupa kuliner, fashion (batik ecoprint, shibori) dan jasa (jasa wisata, salon bengkel).

Baca Juga: Kenaikan Harga Pangan Warnai Laju Inflasi DIY

Diungkapkan GM Prambanan dan Ratu Boko Ratno Timur, kegiatan ini termasuk dalam tindak lanjut atas pemetaan sosial dan potensinya yang kami lakukan untuk memberdayakan peran warga dalam aktivitas-aktivitas pariwisata, ekonomi kreatif dan penunjangnya.

"Kami berharap dukungan ini bisa meningkatkan kapasitas pelaku usaha untuk mendukung terselenggaranya pariwisata berkualitas di wilayah Prambanan,” jelasnya saat pembuka kegiatan di Gedung Serbaguna Desa Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Senin (1/12/2025).

Sustainability Division Head IDM Ismiyati mengatakan, Ambara Budaya Peningkatan Kapasitas UMKM dan Pendukung Pariwisata di Kawasan Candi Prambanan dan Keraton Ratu Boko ini merupakan bagian dari pilar ekonomi program Cipta Ambara Budaya yang berfokus pada pemberdayaan UMKM di kawasan Candi Prambanan, Ratu Boko dan sekitarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini, Rabu 3 Desember 2025: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen keberlanjutan IDM dan akan dinilai menggunakan metode Social Return on Investment (SROI) untuk memastikan bahwa manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

“Program ini juga menjadi tindak lanjut atas proses pemetaan sosial yang telah dilakukan oleh IDM di wilayah tersebut," jelasnya.

Peserta mendapatkan materi mengenai pengenalan legalitas usaha, market awareness, materi artificial intelligence atau kecerdasan buatan bagi UMKM, foto dan packaging produk UMKM.

Sebagai UMKM di ring I kawasan Warisan Budaya Dunia, mereka didorong untuk lebih mengenal potensi usaha yang semakin terbuka dan menantang.

Baca Juga: Dibunuh Teman Kencan, Influencer Cantik di Cilacap Tewas

Salah satu peserta Rindang Irwina mengatakan, pelatihan ini berguna bagi dirinya, terutama untuk meningkatkan legalitas serta tampilan produk yang lebih menjual, terutama di media sosial.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB
X