sleman

GKBRAA Paku Alam Mengajak Menciptakan Komunikasi Sehat dan Efektif dalam Keluarga

Selasa, 19 Desember 2023 | 19:39 WIB
Ketua Pokja PAUD DIY GKBRAA Paku Alam dalam kegiatan evaluasi implementasi kebijakan Merdeka Belajar, yang diselenggrakan BPMP DIY di Hotel Indolux Yogyakarta, Selasa (19/12/23) (Foto : Widyo Suprayogi)

KRjogja.com, SLEMAN - Ketua Pokja PAUD DIY GKBRAA Paku Alam mengajak masyarakat untuk menciptakan komunikasi sehat dalam keluarga.

Hal itu disampaikan Gusti Putri Paku Alam dalam kegiatan evaluasi implementasi kebijakan Merdeka Belajar, yang diselenggrakan BPMP DIY di Hotel Indolux Yogyakarta, Selasa (19/12/23).

Gusti Putri Paku Alam berbagi kiat untuk mewujudkan sekolah aman dan nyaman melalui Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan di Satuan Pendidikan.

Gusti Putri Paku Alam mengingatkan Tri Sentra Pendidikan dari Ki Hajar Dewantara, yang menempatkan keluarga sebagai pusat pendidikan yang pertama dan terpenting.

Baca Juga: Leika Garudita Youtuber Cilik Jogja Punya Subscriber 6,82 Juta, Sempat Jualan Kopi Gerobak di Tugu

“Setelah keluarga baru kemudian Sekolahan (Satuan Pendidikan) sebagai tempat anak memperoleh pengajaran dan pendidikan guna bernalar dan berbudi, serta dukungan masyarakat yang kondusif,” kata GKBRAA Paku Alam.

Untuk menciptakan komunikasi sehat dan efektif dalam keluarga, menurut Gusti Putri diperlukan komitmen untuk meluangkan waktu saling berbicara dengan nyaman.

Selanjutnya di dalam keluarga harus tercipta rasa saling menyayangi dan menghormati, serta tidak egois. Disiplin menurut Gusti Putri Paku Alam, harus diterapkan dan dibiasakan dalam keluarga namun harus menghindari pendekatan kekerasan.

Kesadaran menolak kekerasan perlu ditanamkan pada anak, sehingga siap dan memiliki keberanian untuk berkata "TIDAK" kepada semua bentuk praktik kekerasan yang mungkin terjadi di satuan Pendidikan.

Baca Juga: HAB ke-78, Kemenag Gelar Doa dan Sejuta Puisi untuk Palestina

“Agar tidak berlanjut dan berlarut, perlu menumbuhkan kesadaran melaporkan kepada sekolah jika anak menjadi korban kekerasan,” ungkap Gusti Putri.

Pendidikan budi pekerti perlu diajarkan di sekolah, Gusti Putri berharap tidak hanya ditempelkan pada mata Pelajaran, karenadapat terabaikan dan dianggap sekedar formalitas. Banyaknya pendatang ke Yogyakarta karena predikatnya sebagai kota Pendidikan.

Hal ini menurut Gusti Putri memunculkan aneka kebiasaan dari daerah lain yang menyebabkan munculnya berbagai karakter. Dengan kondisi ini Gusti Putri mengajak warga Yogyakarta menyadari pentingnya menjaga dan menerapkan unggah-ungguh melalui sikap santun dan rukun.(*)

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB