sleman

Kickoff Bebas Nyamuk Keluarga Sehat dan Bebas DBD DIY, Sultan Jajal Masukkan Tangan ke Sarang Nyamuk

Senin, 19 Mei 2025 | 12:30 WIB
Sultan saat memasukkan tangan ke sarang nyamuk di momen kickoff Bebas Nyamuk Keluarga Sehat dan Bebas DBD. (Harminanto)

Krjogja.com - SLEMAN - Dinas Kesehatan DIY berkolaborasi bersama Enesis Group melakukan kick off gerakan Bebas Nyamuk Keluarga Sehat dan Bebas DBD di Royal Ambarrukmo Hotel, Senin (19/5/2025). Selain melantik kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dalam momen tersebut Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menjajal langsung memasukkan tangan ke dalam 'sarang nyamuk' bersama Nirina Zubir.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan agenda kick off bebas nyamuk keluarga sehat dan bebas DBD menjadi salah satu upaya mengurai persoalan kesehatan. Kasus DBD disebutkan Pembajun meningkat di lima kabupaten kota DIY, di mana sampai Maret 2025 ini tercatat ada 1135 kasus.

"Kita ketahui DBD bisa dicegah dengan peningkatan kekebalan tubuh, memberantas sarang nyamuk dan mencegah gigitan nyamuk. Kegiatan ini dilaksanakan masyarakat terutama kader Jumantik yang didampingi Puskesmas. Bagaimana deteksi dini di Posyandu, pendampingan pada masyarakat sangat penting terutama dengan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Gerakan ini menjadi kerjasama Enesis Group dengan Dinas Kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/kota. Setelah seremonial ini nantinya pelaksanaan kapasitas dilakukan untuk kader Jumantik. Bagaimana mencegah DBD juga penyakit lain yang ditularkan vektor nyamuk lainnya. Seperti Cikungunya atau Kaki Gajah yang disebabkan ditularkan gigitan nyamuk," ungkapnya.

Baca Juga: Grup Facebook yang Memuat Konten Fantasi Dewasa Sudah Diblokir, Begini Penjelasan Komdigi

Sementara, CEO Enesis Group, Aryo Widiwardhono, menyampailan Jogja menjadi simbol kebudayaan, pendidikan dan keteladanan dalam berbagai aspek masyarakat Indonesia. Namun Jogja tak luput dari penyakit, salah satunya DBD yang mengalami peningkatan kasusnya.

"Ini menjadi panggilan kami sebagai sektor swasta yang peduli pada kesehatan bangsa. Kami ingin mengedukasi lewat program bersama Dinas Kesehatan menjangkau lebih dari 50 ribu warga. Akan bergerak di Kota Yogyakarta, Sleman dan Wonosari. Kami tak hanya ingin seremoni tapi memiliki hasil yang terukur. DBD bukan hanya masalah kesehatan tapi ke keluarga menjadi benteng utama. Edukasi kami sasarkan pada rumah tangga agar kesadaran DBD menjadi kebiasaan dalam keseharian kita, dimulai dari rumah," ungkapnya.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, yang secara langsung menjajal memasukkan tangan ke sarang nyamuk setelah menggunakan lotion anti nyamuk menyampaikan peluncuran program CSR ini menjadi kolaborasi swasta dan pemerintah daerah yang merupakan contoh nyata gotong-royong melindungi masyarakat. DIY masih menghadapi tantangan serius pengendalian penyakit yang ditularkan nyamuk khususnya DBD.

Baca Juga: Besok Harkitnas, Libur Atau Tidak?

"Iklim tropis yang hangat dan lembab menjadi tempat tumbuh subur DBD ditambah perubahan iklim global. Selain tantangan lingkungan, terbesar pula sosial dan perilaku edukasi kesehatan. Ketika masyarakat mendapat informasi memadai, perilaku sadar kesehatan meningkat. Kader Jumantik, pemberdayaan masyarakat dan edukasi prefentif bukan hanya penting tapi mutlak adanya. Kader Jumantik khususnya menjadi ujung tombak edukasi lingkungan sekitar agar bebas jentik nyamuk. Program bebas nyamuk, keluarga sehat dan bebas DBD membawa semangat kolaboratif, metode tradisional dan inofatif disesuaikan dengan konteks lokal," ungkap Sultan.

Sultan menyampaikan terimakasih atas kolaborasi swasta dan pemerintah dalam mengurai persoalan di masyarakat. "Saya mewakili pemda dan masyarakat DIY, mengapresiasi dan berterimakasih pada Enesis Group yang mendukung program kesehatan dan pemberdayaan masyarakat hingga tingkat kalurahan DIY," pungkasnya.

Dalam momen itu, selebritis Nirina Zubir, menceritakan pengalaman teman sesama selebriti yang anaknya berusia tiga tahun terkena DBD. Dari situ muncul kepedulian Nirina untuk menjadi pejuang edukasi pentingnya pencegahan DBD.

Baca Juga: Terkait Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Begini Kata Kapolri

"Dari situ saya ingin terus menggerakkan sekitar untuk melakukan edukasi perlindungan serta pencegahan gigitan nyamuk," pungkasnya. (Fxh)

 

Tags

Terkini

Kampus Berdampak, Memperkuat Kontribusi Kemanusiaan

Jumat, 19 Desember 2025 | 15:57 WIB

Sudarsono KH, Salah Satu Pendiri PSS Tutup Usia

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:15 WIB