Krjogja.com - SOLO - Di tengah kesibukan mempersiapkan Asean Para Games Kamboja 2023, atlet dari berbagai cabang olahraga National Paralympic Committe (NPC) Indonesia harus mengikuti sejumlah try-out untuk meraih limit point menuju Asian Paralympic Hangzhou maupun Paralympiade Paris.
Karena atlet yang bisa mengikuti kedua multi event itu disyaratkan harus mencapai limit point yang ditentukan. Dua cabang olahraga yang baru saja mengikuti kejuaraan yakni blind judo dan angkat berat. "Judo di kazakhstan dan powerlefting di Gorgia. Hasilnya mengembirakan," jelas Senny Marbun, Ketua NPC Indonesia, Kamis (04/5).
Di Kazakhtan diikuti 11 negara dan 86 atlet. Indonesia mengirim 3 atlet yakni Fajar Pambudi dan Toni Rikardo masing masing berhasil meraih perunggu sedang Junaedi menempati peringkat 8. Keberhasilan ini sebagai modal untuk menuju Paris. Masih ada 4 event lagi untuk memperbaiki limit point," jelas Dimas Aribowo, pelatih Judo.
Menurutnya ada satu dua atlet yang berpeluang lolos. Untuk bisa lolos harus bisa masuk 7 besar. Untuk menuju Paris masih dibutuhkan perjuangan. Dimas akan memanfaatkan sisa event yang masih ada untuk memperbaiki limit point atlet.
Sementara powerlifting meriah hasil yang memuaskan. NPC mengirim 5 atlet tiga untuk memburu poin di Paralympic Paris sedang 2 lainnya di Asian Paralympic. Tiga atlet yang diproyeksikan ke Paris yakni I Nengah Widiasih berhasil meraih emas dan perunggu. Siti Mahmadah emas dan perak sedang Sriyanti dua perak.
"Yang menggembirakan dua atlet debutan baru di kancah internasional berhasil meraih sukses. Abdul Hadi meraih dua emas dan Sebrioni juga meraih dua emas," jelasnya.
Wakil sekjen NPC Rima Ferdiyanto berharap Indonesia bisa mengirimkan atlet maupun cabang olahraga ke Paris lebih banyak dari sebelumnya.-(Qom)
