Penarik Becak di Karaganyar Merasa Lahannya Diserobot Ojol

Photo Author
- Jumat, 30 Desember 2022 | 15:16 WIB
Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo bersama abang becak. (Foto : Abdul Alim)
Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo bersama abang becak. (Foto : Abdul Alim)

Krjogja.com - KARANGANYAR - Lahan mangkal pengemudi becak di wilayah kota Karanganyar diserobot ojek daring. Aktivitas pengemudi angkutan umum yang melanggar etika itu dikeluhkan para penarik becak ke Kapolres Karanganyar Danang Kuswoyo.


“Memang itu aturan tak tertulis. Di pangkalan becak, terminal, bandara, stasiun dan pangkalan ojek pengkolan, enggak boleh untuk naik turun penumpang moda transportasi online. Radiusnya sampai 50 meter. Tapi sekarang seakan aturan itu dikaburkan. Dengan seenaknya ojol menaikturunkan penumpangnya di zona merah,” kata seorang penarik becak, Slamet Riyadi kepada Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo di forum 'Curhat Kapolres' di Pujasera Cangakan, Jumat (30/12/2022).


Slamet berulangkali mengingatkan pengemudi ojol agar memahami etika, namun sang pengemudi ojol malah membandel. Ojol justru kucing-kucingan dengan pengemudi becak di pangkalannya. Slamet meminta bantuan Kapolres ikut meluruskan etika ojol di jalan. Penarik becak, lanjutnya, ibarat mati segan hidup tak mampu.


“Semenjak maraknya pemakaian ponsel pintar dan aplikasi ojek online, pendapatan kami anjlok. Sering enggak dapat penumpang satupun. Kalaupun ada, mereka tega nawar,” katanya.


Ia menyebut jumlah penarik becak kayuh di Karanganyar terus menurun. Mereka tak kuasa menghadapi laju perkembangan zaman dan persaingan tidak sehat antarmoda transportasi. Satu-satunya harapan mengais rezeki di pangkalan pun sudah diganggu ojol.


“Pangkalan becak itu mulai barat ke timur ada di Bonjot, depan toko Rahayu, pertigaan Lumbung, depan PN, timur Pegadaian, depan Makam Pahlawan, selatan Taman Pancasila dan area Pasar/Terminal Jungke. Sampai sekarang jumlanya tak lebih dari 100 becak. Ada yang armadanya sewa da pula milik sendiri,” ujar pria yang menarik becak sejak 1991 ini.


Saidi, penarik becak lainnya mengaku sudah menggeluti pekerjaannya sejak 1982. Saat ini, ia biasa mangkal di depan pegadaian. “Sehari paling hanya tiga penumpang. Itu pun saya mangkal sejak pukul 05.30 WIB sampai magrib,” katanya.


Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kusyowo mengatakan akan mengkomunikasikan problem tersebut ke instansi terkait. Terutama manajemen ojol. Tujuannya agar ojol mematuhi etika menaikturunkan penumpang.


“Kita tampung dan sampaikan ke instansi terkait. Supaya ruang abang becak untuk mengais rezeki tetap diperhatikan,” katanya. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ivan Aditya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X