Pihak Ponpes Akui Ada Kekerasan, Serahkan Prosesnya ke Polisi

Photo Author
- Rabu, 23 November 2022 | 14:09 WIB
  Pondok Pesantren Ta'mirul Islam di Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, yang menjadi sorotan setelah satu santrinya tewas. (Foto: Said Masykuri)
Pondok Pesantren Ta'mirul Islam di Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, yang menjadi sorotan setelah satu santrinya tewas. (Foto: Said Masykuri)

Krjogja.com - SRAGEN - Pengurus Pondok Pesantren Ta'mirul Islam di Desa Krikilan, Kecamatan Masaran, Sragen, mengeluarkan maklumat terkait tewasnya salah satu santri, atas nama Daffa Washif Waluyo (15). Maklumat diterbitkan Selasa (22/11/2022) melalui pimpinan Ponpes Ta’mirul Islam, Muhammad Halim dan menyampaikan beberapa poin terkait kasus tersebut.


Salah satunya soal dugaan kekerasan oleh santri senior yang mengakibatkan santri asal Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi itu meregang nyawa. Pihak ponpes mengakui bahwa ada dugaan kekerasan yang memberi andil santri Daffa meninggal dunia. "Kami tegaskan bahwa tidak dipungkiri terkait adanya dugaan tindakan kekerasan yang berujung pada wafatnya santri kami ananda Daffa Washif Waluyo," ujar Muhammad Halim dalam maklumat tertulis yang diterima Rabu (23/11/2022).


Namun, pihak Ponpes menyampaikan terkait kronologi kejadian, tindakan kekerasan dan sebagainya diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Termasuk terkait motif di balik dugaan kekerasan yang berujung pada wafatnya santri itu juga sudah diserahkan ke polisi. "Selanjutnya kami akan tetap bekerja sama dengan kepolisian dalam menyelesaikan masalah ini. Demikian maklumat yang dapat kami sampaikan Semoga bisa menjadikan maklum," jelasnya.


Lebih lanjut, Halim menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum dan masyarakat. Lantas poin lainnya yang dituangkan dalam maklumat berbunyi Ponpes berkomitmen kuat untuk menyelesaikan kasus ini sampai tuntas.


Pihaknya juga siap mengikuti setiap proses hukum yang ada bersama dengan keluarga almarhum dan aparat kepolisian. "Sebagai bentuk komitmen itu, Alhamdulillah telah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan oleh Polres Sragen dan atas nama pimpinan pondok, kami mengucapkan terima kasih kepada kapolres berikut jajarannya,” tandasnya.


Sebelumnya, santri bernama Daffa Washif Waluyo (15) dilaporkan tewas setelah diduga dianiaya dan dihajar oleh kakak seniornya di ponpes. Korban adalah anak semata wayang pasangan DMW (43) dan J (38), asal Kedunggalar, Ngawi, Jatim. Orangtua korban mengungkap sempat kaget mendapati ada luka lebam mencurigakan pada sekujur tubuh korban. (Sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X