122.141 Jiwa di Karanganyar Miskin Ekstrem, Peran BUMDes Dimaksimalkan

Photo Author
- Senin, 3 Oktober 2022 | 13:39 WIB
Bupati Karanganyar Juliyatmono bersama Staf Khusus Menko PMK Ravik Karsidi (foto:Abdul Alim)
Bupati Karanganyar Juliyatmono bersama Staf Khusus Menko PMK Ravik Karsidi (foto:Abdul Alim)

Krjogja.com - KARANGANYAR - Kondisi miskin ekstrem dialami 122.141 jiwa di Kabupaten Karanganyar. Kondisi demikian perlu ditindaklanjuti dengan program pengentasan kemiskinan.


Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Koordinator PMK Bidang Tata Kelola Organisasi, Ravik Karsidi saat sarasehan bersama Bupati Karanganyar di Ngargoyoso, Minggu (2/10). Kementrian Koordinator PMK menindaklanjuti instruksi presiden tentang pendataan warga miskin ekstrem. Di Karanganyar, data miskin ekstrem diiringi jumlah warga miskin sebanyak 95.410 orang.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pada 2024 di Indonesia tidak ada penduduk yang masuk kategori miskin ekstrem. Dalam hal ini, Menteri PMK diminta membuat formulasi pengentasan kemiskinan yang konkrit dan berhasil menyejahterakan masyarakat. Dalam pertemuan itu dihadirkan pula pengelola 26 BUMDes di Karanganyar.


Ravik mengatakan, bantuan dari pemerintah bersifat stimulan untuk mengurangi beban hidup masyarakat miskin. Sedangkan untuk menaikkan taraf perekonomian keluarga butuh lapangan pekerjaan lebih baik. Ia memandang lapangan kerja paling baik dengan memberdayakan potensi lingkungan. Misalnya BUMDes yang mengelola alam serta hasil kreativitas masyarakat setempat.


"Pengentasan kemiskinan harus dengan langkah konkrit. Bukan sekadar bantuan yang bersifat stimulan. Di desa ada BUMDes, itu yang harus dimaksimalkan untuk mengentaskan kemiskinan," katanya.
Ia mendorong pemda mendampingi BUMDes agar pengelolaannya terarah dan mampu menjawab problem kemiskinan di daerahnya.


Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan terdapat 26 desa wisata di Kabupaten Bumi Intanpari yang sudah ditetapkan dalam surat keputusan (SK) Bupati. Desa-desa wisata ini diharapkan mampu menjadi penopang dalam mengentaskan kemiskinan bagi warganya. "Jargonnya tidak ada warga miskin di desa wisata itu atau desa wisata bebas orang miskin. Treatment pengentasan kemiskinan kita lakukan dari desa wisata ini," kata Juliyatmono.


Juliyatmono mengatakan pengentasan kemiskinan melalui desa wisata ini akan menjadi percontohan bersama. Bentuk pengentasan kemiskinan tersebut, bisa dilakukan dengan memberikan pekerjaan bagi warga miskin ekstrem. Misalnya dipekerjakan di kawasan wisata tersebut atau diberikan pelatihan pembuatan makanan dan lainnya. Mereka kemudian membuka usaha di kawasan wisata milik desa ini. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X