KARANGANYAR, KRJOGJa.com - Indonesia diprediksi membutuhkan 135 tahun lagi untuk mencapai kesetaraan gender secara alami. Guna mempercepatnya, dibutuhkan program akselerasi pengarusutamaan gender (PUG) dalam berbagai sektor. Hal itu disampaikan Dekan Fisip UNS Prof Dr Ismi Dwi Astuti Nurhaeni M.Si kepada peserta sosialisasi kebijakan pelaksanaan PUG dan perencanaan penganggaran responsif gender (PPRG) di Podang 1 Kantor Bupati Karanganyar, Selasa (06/09/2022).
"Kalau enggak ada kegiatan strategis, tutup gab kesenjangan gender baru bisa tercapai 135 tahun lagi," kata Ismi.
Meski pemerintah sudah memasang regulasi terkait pemberdayaan perempuan, namun faktanya jurang pemisah masih terasa dan terlihat. Misalnya pencapaian level pendidikan, status kesehatan dan keikutsertaan di kancah politik. Ia meragukan kepentingan perempuan berpolitik yang dilindungi UU dirasakan sama oleh masyarakat.
"Parpol beri kesempatan perempuan berpolitik, kaum hawa berani maju, regulasi juga ada. Tapi secara politik, apakah itu benar-benar diinginkan? Ini yang selalu jadi problem," katanya.
Kemudian, PUG dan PPRG sangatlah penting diterapkan demi mempercepat kesetaraan gender. Ia meminta seluruh pemegang kebijakan menyepakati upaya tersebut. Ia menyontohkan dalam pembangunan gedung layanan publik ataupun perkantoran bersumber uang negara, sebaiknya merancang sesuai kebutuhan semua pengguna. Seperti ruang menyusui, akses disabilitas, dan pendampingan bagi pekerja berkebutuhan khusus. "Perlu analisa gender, perspektif dan kepentingan perempuan dalam rancangan kegiatan," katanya.
Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan perempuan punya peran signifikan dalam kehidupan. Pemerintah melalui dinas terkait agar selalu melibatkan perempuan dalam menyusun kebijakan-kebijakan dan harus memuliakan kaum perempuan. (Lim)
