SRAGEN, KRJOGJA.com - Para pesilat yang tergabung dalam Persaudaraaan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Sragen ikut mengawal pengamanan pemilu. Mereka membantu aparat kepolisian melakukan pengamanan selama pelaksanaan Pemilu hingga proses rekapitulasi perhitungan suara guna menjaga kondusivitas Sragen.Â
Hal itu ditegaskan Ketua PSHT Sragen, Surtono di sela pelaksanaan tes kenaikan sabuk hijau ke sabuk putih di Sasana Manggala Sukowati (SMS), Minggu (5/5). Tes kenaikan sabuk digelar sebagai persyaratan pesilat untuk bisa disahkan menjadi warga tingkat 1 PSHT.Â
"Dalam kancah politik, warga PSHT bersikap netral. Tapi kami ikut menjaga keamananan dan mengawal kinerja KPU, Bawaslu maupun kepolisian selama pelaksanaan pemilu lalu," ujar Surtono.
Surtono menegaskan, warga PSHT mempunyai kewajiban untuk ikut menjaga kondusivitas Sragen. Apalagi selama pelaksanaan pemilu lalu, warga PSHT bahu membahu bersama aparat kepolisian dan TNI menjaga keamanan lingkungan. Termasuk penjagaan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampai proses rekapitulasi perhitungan suara mulai tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.Â
Menurut Surtono, proses kenaikan jenjang ini dilakukan untuk menanamkan sikap budi luhur di kalangan warga PSHT. Sehingga dalam tahapan pemberian sabuk tidak sebatas memberikan bekal ilmu bela diri, tapi juga bersikap baik antar sesama. Sedangkan para siswa dalam meraih sabuk mengikuti tahapan latihan mulai dari sabuk polos, sabuk jambon, sabuk hijau dan terakhir sabuk putih kecil. Tes kenaikan sabuk diikuti sebanyak 1.950 siswa, dari 20 ranting yang ada di Sragen. (Sam)
