Aksi Kebangsaan Kopral Besar Bagyo, Arak 'Gus Dur' ke Tugu Pamandengan

Photo Author
- Jumat, 22 Februari 2019 | 14:10 WIB
Aksi kebangsaan yang diinisiasi Kopral (purn) Partika Subagyo untuk memeriahkan Haul ke-9 Gus Dur. (Foto: Hari D)
Aksi kebangsaan yang diinisiasi Kopral (purn) Partika Subagyo untuk memeriahkan Haul ke-9 Gus Dur. (Foto: Hari D)

SOLO, KRJOGJA.com - Ikut memeriahkan Haul ke-9 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kopral (purn) Partika Subagyo menggelar aksi kebangsaan dengan mengarak tokoh Gus Dur (diperankan seseorang mengenakan topeng wajah Gus Dur) didampingi sejumlah rohaniwan lintas agama. Mereka berjalan kaki dari kawasan Pasar Gedhe hingga Tugu Pamandengan yang merupakan titik pusat garis imajiner dalam bingkai tata ruang spiritual budaya Jawa.

Menjawab wartawan di sela aksi, Jumat (22/2/2019), pensiunan anggota Detasenmen Polisi Militer (Denpom) Solo itu menyebutkan, Gus Dur selama ini dikenal sebagai tokoh pluralisme, bukan saja dalam tataran nasional, tetapi juga dunia. Lewat aksi ini, dia ingin menyampaikan pesan damai dalam keberagaman, kepada seluruh bangsa Indonesia, dengan meneladani jejak Gus Dur semasa hidup.

"Jangan sampai hanya karena beda pilihan dalam Pemilihan Pemilihan Presdien (Pilpres), terjadi perpecahan," ujar pria yang akrab disapa Kopral Besar Bagyo sembari berdalih, Indonesia selama ini telah dikenal sebagai negara yang majemuk. Spirit keberagaman sebagaimana ditekankan Gus Dur semasa hidup, mesti dirawat dengan baik demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.

Sementara itu, dalam aksinya, Kopral Besar Subagyo yang mengenakan kastum khas bergaya 'Rambo', mengajak sejumlah orang mengenakan kastum rohaniwan lintas agama, diantaranya Muslim, Katolik, Kristen, Hindu, dan Budha, selain satu orang lagi memerankan tokoh Gus Dur. Di sepanjang perjalanan dari Pasar Gedhe hingga Tugu Pamandengan, pemeran tokoh Gus Dur dituntun secara bergantian. Melengkapi aksi, disertakan pula dua buah poster, masingmasing bertuliskan kalimat "Indonesia Umat Cinta Damai', serta 'Memperingati Haul Bapak Pluralisme Dunia Gus Dur'.

Peringatan Haul ke-9 Gus Dur yang tahun ini dipusatkan di Solo, menurutnya, sebagai momentum luar biasa untuk menyerukan pesan damai ke seluruh penjuru Indonesia. Terlebih pelaksanaan haul itu sendiri beriringan dengan keramaian Tahun Baru Imlek di Solo yang kini telah menjadi simbol pembauran tanpa sekat apapun. "Kami hanya ingin menyampaikan pesan damai, tanpa embel-embel apapun, termasuk politik," jelasnya.

Sedangkan rangkaian peringatan Haul ke-9 Gus Dur, diawali dengan acara bedah buku 'Gus Dur Islam Nusantara dan Kewarganegaraan Bhineka' di Aula Pondok Pesantren Al Muayyad, Jumat (22/2/2019), dilanjutkan dialog kebangsaan bertajuk mBabar Pitutur Kamanungsan Gus Dur di Pendhapi Gedhe Balaikota pada Sabtu (23/2/2019) pagi. Sore harinya disemarakkan dengan kirab kebangsaan dari Stadion Manahan hingga Stadion Sriwedari, disertai dengan deklarasi damai 'Kita adalah Indonesia'. Usai kirab yang dijadwalkan sekitar pukul 18.00, berlanjut dengan puncak acara haul di Stadion Sriwedari yang rencananya juga dihadiri Jokowi.(Hut)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X