WONOGIRI, KRJOGJA.com - Sedikitnya 238 anak di daerah Wonogiri kedapatan menderita gizi dan ada 1.388 anak lainnya di kabupaten itu tidak mendapatkan asupan gizi maupun vitamin yang cukup sehingga masuk kategori kekurangan gizi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK)Â Wonogiri melalui Kabid Kesejahteraan Keluarga (Kesga) Mubarok SKM MKes, Jumat (26/1). Menurut dia, banyak faktor yang mempengaruhi anak daerah Wonogiri kedapatan menderita gizi buruk maupun kekurangan gizi. "Salah satu diantaranya adalah karena anak-anak (mayoritas balita) itu ditinggal boro atau merantau orang tuanya keluar kota, sehingga hanya diasuh nenek maupun familinya," ungkap Mubarok.
Bahkan, kata dia, tidak sedikit balita gizi buruk maupun anak kurang gizi itu diasuh kakaknya di rumah sedangkan kedua orang tua mereka bekerja di luar kota khususnya Jakarta. "Anak usia balita yang seharusnya mendapat perhatian kasih sayang dan makanan bergizi yang cukup namun karena ditinggal merantau sehingga telantar," kata Kabid Kesga DKK Wonogiri.
Jika dibanding tahun sebelumnya, jumlah penderita gizi buruk maupun kekurangan gizi di Wonogiri hingga akhir Desember 2017 lalu, banyak berkurang. Tahun 2016 lalu, ujar dia, ada 283 anak mengalami gizi buruk. Pun anak kekurangan gizi yang saat ini ada 1.388 anak tahun sebelumnya mencapai 1.429 anak.
"APBD Wonogiri tahun ini mengalokasikan anggaran sekitar Rp 60 juta guna penanganan masalah gizi buruk tersebut," papar Kabid Kesga DKK. (Dsh)