SOLO, KRJOGJA.com - Tim Asistensi Badan Pengelola Kraton Kasunanan Surakarta bentukan Pakoe Boewono XIII tidak satupun mendudukkan personil dari Lembaga Dewan Adat (LDA), seperti GKR Wandansari Koes Moertiyah ataupun KGPH Poeger. Yang mendapat porsi banyak untuk duduk di Tim Asistensi adalah keturunan langsung PB XIII yakni GPH Mangkoeboemi, RAj Putri Purnaningrum serta calon putra mahkota, putra PB XIII dengan prameswari Kanjeng Ratu Asih Pakoe Boewono yakni GPH Purboyo.
Meski keturunan langsung bahkan berstatus putri tertua PB XIII, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayanti tidak duduk dalam bebadan dengan alasan dinilai belum ikhlas ngabekti terhadap ayahnya. Sementara putra-putri Pakoe Boewono XII yang masuk dalam struktur bebadan adalah Panembahan Agung Tedjo Wulan, KGPH Dipo Kusumo, mantan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Narendra KGPH Benowo serta GRAy Raspiah, GRAy Koes Soewiyah dan GRAy Koes Sarpadiah.
Juru bicara PB XIII KPA Firman Nurwahyu SH didampingi anggota Tim Asistensi Joeni D Asmartyn BA SH dan anggota Tim Asistensi KPHA Hari Sulistyono Sosronagoro mengatakan, sesuai sabda raja PB XIII telah dilantik Tim Asistensi PB XIII yang merupakan kerabat kraton terpilih. Tim ini dinilai mampu mengelola semua permasalahan kraton Kasunanan Surakarta sesuai misi nguri-uri budaya Jawa bersumberkan Kraton Kasunanan Surakarta.
"Kami bekerja tidak grusa-grusu semua dihitung dengan cermat, bahkan Panembahan Agung Tedjo Wulan tetap ditunggui oleh Tim untuk bisa mencapai tujuan bebadan secara bersama-sama," ujar KPA Firman Nurwahyu usai pelantikan Tim Asistensi PB XIII yang berlangsung tertutup di Sasana Putra Kraton Kasunanan Surakarta, Minggu (08/10/2017).
Menyinggung tidak dimasukkannya figur-figur putra-putri PB XII seperti Gusti Moeng maupun Gusti Poeger, KPA Firman mengatakan Tim Asistensi ini sekaligus untuk penyegaran. "Selain itu masyarakat harus menyadari sekarang ini raja yang jumeneng adalah PB XIII Hangabehi, sehingga yang berpotensi mengambil tugas dan peran lebih besar dimasa mendatang adalah garis keturunan langsung dari PB XIII seperti Gusti Mangkubumi, GRAj Putri Purnaningrum serta putri PB XIII dengan permaisuri Kanjeng Ratu Paku Buwono, GPH Purboyo," ujarnya.
Menurut KPA Firman, meski berstatus putri tertua dari PB XIII, GKR Timor Rumbay Kusuma tidak dimasukkan dalam struktur bebadan asistensi PB XIII. Hal itu karena untuk mengabdi kepada kraton Surakarta serta PB XIII juga harus dilandasi keikhlasan luar dalam. "GKR Rumbay dinilai belum secara ikhlas mendukung ayahnya raja PB XIII yang mengukir jiwa raga Gusti Rumbay," tambah KPA Firman. (Hwa)