KARANGANYAR (KRjogja.com) -Â Petani asal Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang terpaksa menggunakan pipa darurat untuk menyalurkan air dari bendungan Simpar di Desa Tohkuning, Karangpandan ke areal persawahannya. Kerusakan saluran irigasi akibat longsor beberapa waktu lalu, memaksa petani menggunakan cara ini sebelum dilakukan penanganan permanen.
“Penggarap dan pemilik sawah di Sewurejo berswadaya memasang pipa air. Ada dua sampai tiga pipa darurat yang dipasang untuk mengalirkan air bendungan ke sawah,†kata Kepala Desa Sewurejo, Suharno kepada KR
, Minggu (31/07/2016).
Semula pipa-pipa ini akan dipasang dari lokasi longsor di wilayah Dusun Simpar, Desa Tohkuning ke saluran irigasi terdekat, untuk mengganti sementara bangunan irigasi yang hancur diterjang longsor pada Jumat (29/07/2016) lalu. Namun karena kurang efektif, lalu pemasangannya digeser ke sisi lain saluran bendungan.
Dia berharap Pemkab Karanganyar segera merespons dengan penanganan permanen, mengingat minimnya kapasitas dan kualitas pipa darurat tak akan bertahan lama jika longsor kembali menerjang. "Penyambungan ini terpaksa dengan peralatan seadanya. Sebab ada sawah yang baru saja tanam padi, sehingga memerlukan suplai air cukup. Akan terlalu lama jika menunggu pembangunan baru saluran irigasi,†terangnya. (M-8)