WONOGIRI (KRjogja.com) - Hujan yang terus menerus mengguyur daerah Wonogiri belakangan ini ternyata juga mengakibatkan mete yang tengah berbunga gugur. Hal ini membuat produksi mete yang selama ini menjadi primadona Wonogiri dipastikan mengalami penurunan.
Kepala Dishutbun Wonogiri Ir Gatot Siswoyo MM memprediksi tahun ini hasil panen mete daerahnya turun sekitar 3-5 persen lantaran guyuran hujan saat tanaman berkembang. "Sudah dua tahun terakhir ini produksi kita (mete) selalu turun," katanya kepada KRjogja.com, Jumat(24/06/2016).
Panen mete biasanya mulai Agustus-Desember. Produksi tahun 2015 lalu sekitar 10.101 ton gelondong kering atau rata- rata per hektar 693 kilogram gelondong kering. Areal mete sekitar 20.652 hektar tersebar di 25 kecamatan di Wonogiri dan melibatkan 41.935 KK petani pemilik lahan.
Menurut Gatot ntuk mencukupi kebutuhan mete di pasaran Wonogiri sejumlah pedagang mendatangkan mete dari Sumbawa,NTB dan Lombok. "Mendekati Lebaran ini harga mete super (A) Rp 145 ribu/Kg, kemudian untuk yang kelas B (sedang) Rp 125- 130 ribu perkilo," terang dia. (Dsh)
