SOLO (KRjogja.com) - Setelah sempat ditahan di rumah sakit Malaysia karena tidak bisa diambil disebabkan belum melunasi pembayaran di rumah sakit, jenazah Sri Maryani (40) seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Solo yang menjadi korban tabrak lari hingga tewas di Kuala Lumpur, Malaysia akhirnya bisa dipulangkan ke Solo. Menurut rencana jenazah Sri Maryani yang telah empat tahun lebih bekerja di Malaysia sebagai caddy golf tiba di Solo, Selasa (21/06/2016)Â sekitar pukul 18.00 WIB.
Adik kandung Sri Maryani, Sriyono, kepada KRjogja.com saat ditemui di rumahnya di Jalan Pelatuk RT 003, RW 004 Manahan, Banjarsari, Solo, Senin (20/06/2016) malam mengatakan pihak KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Malaysia akhirnya turun tangan membereskan pengeluaran untuk pengurusan mengambil jenazah maupun pengirimannya ke Solo.
"Kemarin kami mendapat SMS dari BP3TKI Semarang jenazah, Senin (20/06/2016) ini diambil KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) ke Rumah Sakit PPUM (Pusat Perubatan University Malaysia)," kata Sriyono.
Sebelumnya, ujar Sriyono, pihaknya sempat kebingungan karena syarat untuk mengambil jenazah adiknya harus membayar polisi Malaysia sekitar 5 ribu ringgit atau sekitar Rp 15 juta. Selain itu biaya perawatan di rumah sakit sebesar Rp 70 juta.
Menurut Sriyono, jenazah Maryani akan diterbangkan dari Malaysia menuju Jakarta menggunakan pesawat Garuda. Kemudian dari Jakarta menuju Bandara Adi Soemarmo Solo dengan nomor penerbangan GA 226. Â
Seperti diketahui, Sri Maryani (40), adalah Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia berasal dari Manahan, Banjarsari,Solo, yang meninggal dunia di Malaysia karena kecelakaan lalu lintas, Rabu (15/06/2016). Karena keluarga tidak bisa membayar untuk biaya pemulangan sebesar 5.000 ringgit atau sekitar Rp 15 juta dan biaya perawatan Rp 70 juta, pihak rumah sakit sempat menahan jenazah Maryani. (Hwa)