Krjogja.com - Solo - Pakar tanah Universitas Sebelas Marer (UNS) Solo, Dr Ir Mujiyo SP MP meraih gelar guru besar bidang ilmu pedologi dan survei tanah. Selama ini ia banyak meneliti tanah rawan bencana diantaranya di kabupaten Karanganyar akibat salah pemanfaatan.
Dicontohkan di wilayah Jatiyoso yang topografinya curam. Sebaiknya di situ untuk hutan. Tapi karena jumlah penduduknya berkembang, maka muncul pemukiman dan lahan pertanian. "Akibatnya berpotensi terjadinya bencana," ungkap Prof Mujiyo, Senin (28/8).
Untuk menekan terjadinya tanah longsor ia bersama peneliti yang lain pernah mengembangkan tanaman salak pondoh dari Sleman. Salak tumbuh subur ditanam di tanah yang kemiringannya ekstrim. Hasilnya bagus untuk menekan terjadinya longsor.
Prof Mujiyo dikukuhkan bersama empat guru besar yang lain oleh rektor Prof Dr Jamal Wiwoho, Selasa (29/8). Empat guru besar baru itu masing masing Prof Dominicus Danardono Dwi Prija Tjahjana, ST MT PhD, guru besar bidang Ilmu Energi Angin pada Fakultas Teknik. Kemudian Prof Dr Susilaningsih MBus, guru besar bidang Ilmu Pendidikan Kewirausahaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Prof Dr Istijabatul Aliyah ST MT, guru besar bidang Ilmu Perencanaan Wilayah Kota dan Prof Dr dr Ida Nurwati MKes SpAk guru besar bidang Ilmu Akupunktur Medik pada Fakultas Kedokteran (FK).
Sekretaris Senat Akademik (SA) Prof Ir Ari Handono Ramelan, MSc (Hons) PhD berharap lima guru besar baru tersebut semakin penguatkan UNS menuju World Class University (WCU).-(Qom)
