KRjogja.com, SOLO - Komunitas Jalan Nordik Indonesia (KJNI) Solo baru berusia setahun, tapi siap menginiasi berlangsungnya Musyawarah Nasional (Munas) KJNI yang perdana. Salah satu agenda pentingnya yakni menggodok instrumen hukum ADART KJNI.
"Instrumen hukum ADART KJNI ini menjadi panduan penting untuk pengembangan ke depan. Karena jumlah anggotanya terus bertambah," jelas Dr Ir Retno Setyowati MS, Ketua KJNI Solo di Tower UNS Solo, Jumat (10/11).
Sementara di seluruh Indonesia sudah tercatat lebih1800 orang, anggota KJNI. Sekitar 70 persennya atau 1245 orang akan datang di Solo untuk mengikuti Silaturahmi Akbar Nordikers. Bersamaan itu digelar Munas KJNI untuk menyempurnakan tiga substansi yakni Organisasi, ADART dan Kegiatan KJNI.
Dengan perangkat hukum tersebut, Dr Retno yakin ke depan KJNI akan lebih punya greget. Diakui sejauh ini KJNI belum menggemakan manfaat berolahraga dengan stick nordik. "Kami yakin dalam waktu yang tidak lama masyarakat akan lebih tertarik. Karena faktanya banyak manfaat menuju sehat," kata Dr Retno yang didampingi Budi Jamal Wiwoho, ketua Dharma Wanita UNS, Usman dan Hendro Pramono.
Ia menjelaskan ini bukan olahraganya orang kaya. "Harga stick nggak mahal. Hanya sekitar 150 ribu," tandasnya. Dengan teknik jalan yang benar olahraga nordik mampu menggerakkan otot tubuh sekitar 90 persen.
Agenda Munas dilaksanakan di Tower 11 UNS, Sabtu (11/11) pukul 15.00 - 20.00, sekaligus melantik Pengurus KJNI Jayapura, KJNI Malang Kota dan KJNI Malang Kabupaten dan Jawa Tengah.
Sementara Jalan Nordik dengan jarak pendek 2,4 km, Minggu (12/11) dengan Rute Start: Balaikota menuju Pura Mangkunegaran, jalan Slamet Riyadi dan kembali Balaikota.-(Qom)