Krjogja.com - SRAGEN - Jajaran Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sragen komitmen perangi bullying atau perundungan dengan menggelar deklarasi Ayo Rukun, Selasa (14/11/2023). Deklarasi ini sekaligus salah satu rangkaian peringatan Hari Pahlawan.
Gerakan tersebut sebagai implementasi dari Permendikbud Ristek, agar gerakan anti kekerasan didengungkan sehingga meluas ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Deklarasi diawali dengan ikrar dari para pendidik dan peserta didik agar menciptakan lingkungan pendidikan yang jauh dari perundungan.
Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan deklarasi oleh perwakilan siswa dan diakhiri dengan menempelkan sejumlah slogan yang berisi pesan moral, untuk mewujudkan warga sekolah yang senantiasa rukun.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sragen, Sukarno, SPd MPd menyampaikan, deklarasi sekolah 'Ayo Rukun' sebagai upaya pencegahan serta memberantas kekerasan dan perundungan di satuan pendidikan terutama di lingkungan SMA Negeri 1 Sragen.
"Program ayo rukun merupakan program yang dicanangkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Terdapat enam jenis kekerasan yaitu perundungan, kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, diskriminasi, dan intoleransi," ujarnya.
Menurut Sukarno, deklarasi diikuti seluruh jajaran sekolah mulai guru pengajar, siswa, komite sekolah, orang tua/wali murid yang kesemuanya menandatangani kesepakatan untuk menjaga kerukunan di lingkungan sekolah. SMA Negeri 1 Sragen sendiri sudah ada agen perubahan yang tugas utamanya mencegah perundungan dan kekerasan.
"Harapannya setiap warga sekolah baik murid, guru, dan karyawan serta komite dan orang tua wali menjaga kenyamanan dan kerukunan. Apalagi bagi siswa siswi SMA Negeri 1 Sragen, tidak boleh ada aksi perundungan atau bullying," tambahnya. (Sam)