KRjogja.com, SOLO - Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mendapat kartu Anggota Kehormatan Muhammadiyah. Kartu anggota yang dikemas sebagai souvenir ini diserahkan langsung Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir usai Dialog Terbuka di Edutorium Achmad Dahlan UMS, Rabu (22/11).
Pemberian kartu anggota kehormatan diberikan sebagai bentuk kepercayaan Muhammadiyah kepada pasangan AMIN. Ini tentu menarik, karena Muhaimin adalah warga Nahdlatul Ulama (NU).
Kartu anggota kehormatan dipigura layaknya cendera mata. Penyerahan Kartu Anggota Kehormatan menarik perhatian belasan ribu hadirin yang memenuhi edutorium.
Diskusi Terbuka dipandu Prof Dr Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah dengan menampilkan 5 panelis diantaranya rektor UMS Prof Dr Sofyan Anif. Prof Anis dalam kesempatan itu memberikan masukkan kepada AMIN bahwa kebijakan pemerintah dalam rekritmen guru PKKK sangat merugikan sekolah swata termasuk Muhammadiyah dan NU.
"Dengan kebijakan itu banyak guru telandan dan andalan kami yang keluar mengikuti PKKK," katanya. Anies Baswedan mengakui pembangunan pendidikan belum adanya rasa keadilan.
Termasuk regulasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). masih merugikan sekolah swasta. Dimana guru swasta yang lulus PPPK akan ditarik menjadi guru di sekolah negeri.
“Mestinya guru yang diangkat dengan PPPK dibiarkan untuk tetap mengajar di swasta. Karena mereka adalah guru-guru yang mengajar anak Indonesia. Itulah yang saya maksud diskriminasi, seakan-akan mereka yang di swasta bukan bagian dari Pemerintah Indonesia," kata Anies.
Jadi perlu ada perubahan cara pandang mengenai hal tersebut. Menurutnya, negara seharusnya tetap harus menghargai jasa guru-guru swasta. Mengingat dalam hal ini swasta telah melakukan investasi jangka panjang dengan mendidik para guru, dan dosen swasta. Namun, tiba-tiba harus dipindah oleh negeri.-(Qom)