Seminar Stop Perundungan Sasar Sekolah Muhammadiyah

Photo Author
- Minggu, 25 Februari 2024 | 15:15 WIB
Para penyelenggara seminar hukum dan HAM PDA muhammadiyah   ((foto:Abdul Alim))
Para penyelenggara seminar hukum dan HAM PDA muhammadiyah ((foto:Abdul Alim))


Krjogja.com Karanganyar -Penguatan kepercayaan diri anak dinilai efektif menjauhkan mereka dari praktik perundungan. Edukasi undang-undang perlindungan anak di lingkungan pendidikan dan keluarga juga penting.
Hal itu mengemuka di Seminar Hukum dan HAM Pimpinan Dakwah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Karanganyar di pendopo Raden Mas Said rumah dinas Bupati Karanganyar, Sabtu (24/2).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh LBH AP PDM Karanganyar ini menghadirkan narasumber Ketua Divisi Pelaporan dan Pendampingan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Karanganyar, Anastasia Sri Sudaryatni dan Kanit PPA Satreskrim Polres Karanganyar Ipda

"Pencegahan perundungan paling efektif di lingkungan keluarga dulu. Beri anak rasa percaya diri dan kasih sayang cukup," katanya di seminar bertema 'Sekolah Aman dan Menyenangkan Tanpa Perundungan dan Kekerasan Seksual'.

Dari keluarga yang menyayangi dan membinanya, anak-anak dapat terhindar dari perundungan maupun kekerasan seksual.

Ketua Majelis Hukum dan HAM PDA Karanganyar Prihatin Nurhidayati mengungkapkan, seminar yang mengundang guru BP dari sekolah-sekolah Muhammadiyah itu bertujuan, agar mereka paham hukum terkait kasus perundungan atau kekerasan seksual.

"Sehingga jika terjadi kasus bullying atau kekerasan seksual di sekolah, bisa tahu langkah seperti apa yang harus dilakukan. Baik untuk korban, maupun pelaku. Pihak sekolah bisa mengarahkan. Jika harus lapor, tahu ke mana lapornya," tuturnya.

Menurutnya, banyak kasus bullying atau kekerasan seksual yang tak terungkap, karena korban tidak tahu harus berbuat apa. Bisa juga karena tekanan pihak tertentu, sehingga kasus tidak terungkap.

"Padahal jika ini dibiarkan, pelaku akan terus mencari korban," tuturnya.

Upaya pencegahan juga harus dilakukan, sehingga banyak pihak paham dengan jenis-jenis perundungan dan kekerasan seksual. Sehingga ke depan, diharapkan tidak terjadi kasus tersebut di sekolah.

"Dan khusus untuk sekolah-sekolah Muhammadiyah, langkah ini dilakukan, karena kami ingin membuat sekolah yang aman, menyenangkan, bebas bullying dan kekerasan seksual. Menciptakan sekolah yang ramah, sekolah yang aman," ujarnya.

Dalam seminar ini dihadirkan seluruh guru badan konseling siswa di sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Karanganyar. (Lim)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X