Cegah Penyelewengan Bantuan, Mesin Industri Rumah Tangga Diperiksa Tiap Triwulan

Photo Author
- Senin, 29 April 2024 | 11:55 WIB
Penyerahan simbolis mesin produksi ke pelaku industri rumahan.  (Foto : Abdul Alim)
Penyerahan simbolis mesin produksi ke pelaku industri rumahan. (Foto : Abdul Alim)

Krjogja.com - KARANGANYAR - Sebanyak 11 pelaku industri skala rumah tangga dari Desa Karanglo, Kecamatan Tawangmangu menerima bantuan peralatan produksi.

Bantuan itu akan dicek secara berkala tiap tiga bulan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disdagperinaker) setempat.

“Bantuan itu nilainya Rp500 juta. Masuknya lewat Dana Alokasi Khusus (DAK). Proses pengajuannya ke Kemenkeu pada 2023 kemarin. Teralokasi untuk 11 pelaku industri kecil menengah dalam bentuk peralatan modal usaha,” kata Kepala Disdagperinaker Karanganyar, Martadi usai penyerahan simbolis bantuan tersebut di pendopo rumah dinas bupati Karanganyar, Senin (29/4/2024).

Sebelumnya, tim dari Disdagperinaker menyurvei para calon penerimanya agar mengetahui kebutuhan riil. Jenis bantuan tiap penerima disesuaikan kebutuhannya, sehingga tak semua menerima sama.

Baca Juga: Waspada Potensi Gelombang Tinggi Samudra Hindia Sampai Selat Sunda Berikut Penjelasan BMKG

Bantuan bersumber keuangan negara ini diserahterimakan dengan akta perjanjian hibah. Di dalamnya, penerima berkonsekuensi dijerat pasal penyelewengan uang negara apabila menyalahgunakan bantuan.

Misalnya menjual bantuan itu dan memindahtangankan ke orang lain. Guna memastikan penggunaannya sesuai peruntukan, tim Disdagperinaker mengecek tiap tiga bulan.

“Insya Allah amanah. Namun tetap kami pantau. Penerima bantuan sudah menandatangani surat perjanjian berkekuatan hukum,” katanya.

Dikatakannya, ini merupakan kali pertama pelaku udaha industri kecil menengah di Karanganyar menerima bantuan modal usaha berupa mesin produksi bersumber DAK.

Baca Juga: Daftar  Jalur Trans Jogja Buat Kamu yang Mau Nobar Timnas U23 Indonesia VS Uzbekistan di Jogja Beserta Tarifnya  

Martadi menyebut, pilot project di Karanglo harus berhasil supaya berlanjut ke desa-desa lain. Ia berharap pemerintah pusat mensuport pertumbuhan ekonomi desa dengan menyuplai program serupa secara rutin.

“Diharapkan, minimal terdapat sentra industri desa dengan lima jenis usaha kecil menengah (IKM) binaan. Setelah Karanglo, diwacanakan di Jenawi dengan sentra industri pisang,” katanya.

Kabid Perindustrian Disdagperin Karanganyar, Maryono mengatakan 11 penerima bantuan merupakan pelaku usaha produksi keripik ubi. Anggaran DAK senilai Rp500 juta dibelanjakan dinasnya melalui penyedia barang. Jenis barangnya sesuai kebutuhan penerima.

“Ada mesin pencuci ubi, mesin pengolah bumbu dan penggorengan. Bantuan diangkut truk ke Karanglo. Ini kami akan kesana untuk memberikan pelatihan cara menggunakan,” katanya. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X