KRjogja.com - KARANGANYAR - Antisipasi kekeringan lahan pertanian di musim kemarau tahun ini, Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertan PP) Karanganyar menyalurkan 41 mesin pompa air ke masyarakat tani.
Mesin pompa air dari pemerintah pusat itu diserahkan melalui dinas terkait tertuju 26 kelompok tani dari Kecamatan Kerjo, Gondangrejo, Karanganyar, Jatiyoso dan Mojogedang. Kemudian, enam unit diserahkan ke Kodim 0727/Karanganyar dan sembilan unit di Bidang Sarpras Dispertan PP.
Kepala Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroch mengatakan tiap satu unit mesin pompa air idealnya mengkaver pengairan non irigasi teknis seluas 1 hektare sawah. Sehingga, 41 unit tersebut mengkaver 410 hektare sawah.
Mesin pompa air dari pemerintah pusat itu diserahkan melalui dinas terkait tertuju 26 kelompok tani dari Kecamatan Kerjo, Gondangrejo, Karanganyar, Jatiyoso dan Mojogedang. Kemudian, enam unit diserahkan ke Kodim 0727/Karanganyar dan sembilan unit di Bidang Sarpras Dispertan PP.
Kepala Dispertan PP Karanganyar, Siti Maesyaroch mengatakan tiap satu unit mesin pompa air idealnya mengkaver pengairan non irigasi teknis seluas 1 hektare sawah. Sehingga, 41 unit tersebut mengkaver 410 hektare sawah.
Baca Juga: Apakah Benar Harga Beras Bulog Naik Bulan Mei ? Berikut Penjelasanya
"Program pompanisasi dari pusat ini berlangsung Januari-Juni 2024. Karena Januari sampai sekarang masih ada hujan, maka pompa belum banyak dipakai. Dari 410 hektare yang harus dialiri air pompa, baru terealisasi 90 hektare. Kami harapkan dengan bantuan ini, segera saja dipakai agar target 410 hektare hingga Juni tercapai," kata Siti, Senin (6/5/2924).
Bantuan tersebut usulan Dispertan PP Karanganyar ke satker Kementan dari permohonan kelompok tani. Mereka memohon melalui mantri tani berikut spesifikasi mesin.
Terdapat dua ukuran yakni 3 dan empat inchi. Diharapkan, pemakaian pompa air berbahan bakar minyak bumi itu mrnambah areal panen.
"Program pompanisasi dari pusat ini berlangsung Januari-Juni 2024. Karena Januari sampai sekarang masih ada hujan, maka pompa belum banyak dipakai. Dari 410 hektare yang harus dialiri air pompa, baru terealisasi 90 hektare. Kami harapkan dengan bantuan ini, segera saja dipakai agar target 410 hektare hingga Juni tercapai," kata Siti, Senin (6/5/2924).
Bantuan tersebut usulan Dispertan PP Karanganyar ke satker Kementan dari permohonan kelompok tani. Mereka memohon melalui mantri tani berikut spesifikasi mesin.
Terdapat dua ukuran yakni 3 dan empat inchi. Diharapkan, pemakaian pompa air berbahan bakar minyak bumi itu mrnambah areal panen.
Baca Juga: Jadwal KRL Jogja-Solo Senin 6 Mei 2024, Keberangkatan Paling Akhir Pukul 22.42 WIB
Kabid Sarana Prasarana dan Penyuluhan Dispertan PP Nur Rochmah Triastuti meminta para kelompok petani penerima bantuan pompa air mengirimkan laporan pemakaian pompa berikut foto untuk laporan ke pusat.
"Hingga April, baru 90 hektare yang diairi pompanisasi. Monggo, yang sudah punya eksisting pompa air dipakai dulu buat laporan," katanya.
Berapa nilai anggaran pengadaan pompa?Nur mengaku tidak mengetahuinya. Menurutnya, semua bantuan hanya didropping ke kantornya.
Komandan Kodim 0727/Karanganyar, Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama mengatakan tengah menyiapkan sistem pemakaian enam unit mesin pompa air itu. Intinya, akan memudahkan petani di luar penerima bantuan, agar mengaksesnya lewat kehariran prajurit TNI.
"Kami siap personel dan bekerjasama dengan instansi terkait. Adanya mesin itu juga bagi petani khususnya yang belum mendapat bantuan mesin. Sifatnya mobile," katanya. (lim)
Kabid Sarana Prasarana dan Penyuluhan Dispertan PP Nur Rochmah Triastuti meminta para kelompok petani penerima bantuan pompa air mengirimkan laporan pemakaian pompa berikut foto untuk laporan ke pusat.
"Hingga April, baru 90 hektare yang diairi pompanisasi. Monggo, yang sudah punya eksisting pompa air dipakai dulu buat laporan," katanya.
Berapa nilai anggaran pengadaan pompa?Nur mengaku tidak mengetahuinya. Menurutnya, semua bantuan hanya didropping ke kantornya.
Komandan Kodim 0727/Karanganyar, Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama mengatakan tengah menyiapkan sistem pemakaian enam unit mesin pompa air itu. Intinya, akan memudahkan petani di luar penerima bantuan, agar mengaksesnya lewat kehariran prajurit TNI.
"Kami siap personel dan bekerjasama dengan instansi terkait. Adanya mesin itu juga bagi petani khususnya yang belum mendapat bantuan mesin. Sifatnya mobile," katanya. (lim)