KRjogja.om - KARANGANYAR - Nasib tragis dialami perantau asal Solok Sumatera Barat, Jaka Rahmat Fitri (27). Ia ditemukan tak bernyawa di dalam kios jus buah yang baru dua hari dibukanya di Kalongan Kulon Rt 03/Rw XV Desa Papahan, Tasikmadu, Sabtu malam (8/6).
Tubuhnya tak bernyawa korban ditemukan oleh Ali Amar (39) asal Demakan Sukoharjo. Ia sempat ke kios korban pada Sabtu pukul 21.45 WIB untuk keperluan menengoknya.
Melihat kiosnya tutup, ia merasa heran. Sebab, Jaka yang baru dua hari mengadu nasib seharusnya buka sampai larut. Nomor ponsel milik korban juga tak tersambung saat dihubungi. Saat pintu kios diketok juga tak menunjukkan ada jawaban.
Kapolsek Tasikmadu AKP Teguh Sardiyanto mrngatakan, laporan yang diterimanya menyebutkan Ali bersama meninggalkan lokasi lantaran korban tak bisa dihubungi. Namun ia kembali bersama dua rekannya ke lokasi pada pukul 22.30 WIB. Mereka membuka paksa pintu kios.
"Saksi dua dan tiga mendobrak pintu. Mereka melihat korban terbaring terlentang di tempat tidur. Setelah diamati ternyata sudah meninggal dunia. Mereka melapor ke Kadus Kalongan," katanya, Minggu (9/6).
Perangkat desa yang dilapori ini, kemudian meneruskan laporan ke polisi.
Berdasarkan olah TKP Inavis Polres Karanganyar, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi mendapati korban memiliki riwayat penyakit jantung. Hasil rontgen menunjukkan jantung mengalami pembengkakan. Di lokasi korban meninggal eunia ditemukan obat sakit jantung dan lambung.
"Korban itu perantau. Baru dua hari di sini buka warung jus buah. Evakuasi sampai Minggu dini hari tadi," katanya.
Jenazah korban divisum di RSUD Karanganyar. Dokter Ambarwati menyebut kematian korban lebih dari 24 jam sebelum ditemukan.
Dibuktikan kaku mayat pada sendi kecil maupun besar lalu bekas darah keluar dari hidung, telinga, mulut dan anus karena pecah jantung serta warna kuku jari kebiruan.
Perwakilan Keluarga sudah menerima kematian Korban sebagai musibah dan tidak menghendaki dilakukan otopsi. (Lim)