KRjogja.com - SOLO - Janda merupakan predikat atau status yang berarti perempuan yang tidak bersuami lagi, baik karena cerai maupun karena ditinggal mati oleh suaminya. Melihat kenyataan pahit di lapangan, banyak janda yang menderita terutama dari segi ekonomi dan finansial.
Pengusaha kuliner kondang asal Solo H Puspo Wardoyo melontarkan ide unik, agar pengusaha terutama dari kalangan muslim lebih perhatian akan nasib para janda.
Mengutip ceramah dari Ustadz Khalid Basalamah, barang siapa yang sibuk mengurusi janda itu seperti jihad fisabilillah. "Bahkan disebutkan pahala mengurusi janda pahalanya seperti salat malam dan puasa," tutur Puspo Wardoyo di sela-sela menyantuni ribuan janda di halaman Kali Pepe Land, Boyolali, Sabtu (12/10/2024).
Baca Juga: Tantangan Kota Yogya Terang Benderang, Tinggal Kebijakan Pemimpinnya
Puspo menambahkan pihaknya akan mendirikan semacam yayasan yang nantinya meneliti keberadaan janda, dan memenuhi kebutuhan para janda. "Misal dilakukan pelatihan untuk meningkatkan skill para janda. Fungsi yayasan juga sampai untuk mencarikan jodoh mereka sesuai kodrat wanita untuk ber keluarga," papar Puspo Wardoyo.
Puspo menambahkan dalam Islam, seorang janda tidak boleh diperlakukan dengan buruk atau direndahkan.
"Sebaliknya, Islam mengajarkan agar umat muslim memperlakukan janda dengan baik dan menghargainya," ujarnya.
Baca Juga: Nadiem Makarim Raih Penghargaan 'Kreatif untuk Warisan Budaya dan Pariwisata Lokal' di IDeaward 2024
Pengusaha pemilik ratusan gerai kuliner di dalam dan luar negeri itupun tak tanggung-tanggung berbagi keuntungan bisnisnya. Kemarin sedikitnya 1.300 janda diberi insentif untuk modal awal Rp 250 ribu per orang, untuk memulai usaha. Bahkan ada janda berputra 2 orang bernama Vidia Novananta warga Manggung, Boyolali selain 2 anaknya diberi bea siswa. Vidia juga mendapat bantuan dari Puspo Wardoyo berupa sepeda motor baru untuk membantu transportasi keluarganya.(*)