Masuki Musim Pancaroba, BPBD Imbau Bersih Sampah Cegah Banjir

Photo Author
- Rabu, 30 Oktober 2024 | 22:50 WIB
Pembersihan sampah di Sungai Siwaluh. (foto: Abdul Alim)
Pembersihan sampah di Sungai Siwaluh. (foto: Abdul Alim)


KRjogja.com - KARANGANYAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar meminta masyarakat tetap waspada dengan musim peralihan musim kemarau ke musim penghujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karanganyar Hendro Prayitno mengatakan bencana alam yang muncul di masa peralihan ini yang diwaspadai yaitu bencana alam puting beliung.

"Kita harus mewaspadai terkait adannya angin puting beliung, setelah kemarau peralihan ke penghujan itu ada kabut tebal, angin dan hujan agak lama, tersebut hujan nya agak lama, sorenya angin, " kata Hendro, Rabu (30/10/2024).

Baca Juga: Sultan Keluarkan Ingub Tekan Miras di Jogja, Larang Penjualan Online, Ini Isinya

Hendro mengatakan dalam bentuk kewaspadaan dalam menanggapi fenomena alam yang ada, BPBD Kabupaten Karanganyar menyiapkan alat-alat mitigasi bencana alam hingga sumber daya manusia (SDM).

Ia mengatakan, hingga Oktober 2024, jumlah bencana alam yang terjadi di kabupaten Karanganyar sekira159 kejadian.

"Bencana alam di Kabupaten Karanganyar ada longsor, banjir , kebakaran, rumah roboh, angin puting beliung dan paling banyak terjadi bencana longsor di Kabupaten Karanganyar," kata dia.

Pihaknya menyarankan kepada masyarakat memangkas pohon tinggi yang berada di sekitar rumah sehingga tidak berpotensi menimpa bangunan.

"Bagi pengguna jalan kalau terjadi hujan disertai angin sebaiknya berhenti dulu dan berlindung di tempat aman. Jangan berlindung di bawah pohon, atau dekat baliho dan tiang listrik," katanya.

Selain itu biasanya banyak sampah setelah musim kemarau. Oleh karena itu pihaknya menyarankan masyarakat supaya membersihkan saluran air sehingga apabila turun hujan intensitas tinggi tidak terjadi sumbatan.

Baca Juga: Dorong Pengembangan Kawasan Koordinatif, BOB Susun BA Kerjasama Bidang Pariwisata Kawasan Gelang Manggung

"Biasanya kalau ada sumbatan limpasan bisa ke pekarangan atau lainnya sehingga terjadi longsor. Banyak kejadian seperti itu. Adanya sumbatan saluran air di wilayah atas sangat berbahaya. Kami mengimbau mewaspadai itu. Gorong-gorong dibersikan," ucapnya.

Dia menuturkan, alat deteksi dini telah dipasang di wilayah rawan tanah longsor seperti Tawangmangu, Jatiyoso, Jenawi, Ngargoyoso, Karangpandan dan Matesih. Selain itu alat deteksi dini banjir juga telah dipasang di wilayah Jaten dan Kebakkramat.

Pihaknya mewanti-wanti masyarakat yang tinggal di wilayah dataran tinggi yang termasuk dalam lokasi rawan longsor supaya waspada. Lebih lanjut, masyarakat disarankan mengevakuasi diri apabila turun hujan lebat dengan durasi lebih dari satu jam. (Lim)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X