Kesiapsiagaan Bencana Alam BBWSBS Siapkan Tujuh Posko dari Hulu Hingga Hilir

Photo Author
- Selasa, 5 November 2024 | 12:30 WIB
BBWSBS apel kesiapsiagaan bencana alam. (Dokumen BBWSBS)
BBWSBS apel kesiapsiagaan bencana alam. (Dokumen BBWSBS)

KRJogja.com - SUKOHARJO - Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menyiapkan tujuh posko dari hulu hingga hilir disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Persiapan dilakukan awal mengantisipasi bencana alam banjir memasuki musim hujan.

Kepala BBWSBS Maryadi Utama, Selasa (5/11) mengatakan, BBWSBS melakukan antisipasi dini bencana alam khususnya banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo. Hal itu seperti dilakukan dengan apel kesiapsiagaan bencana tahun 2024-2025. Kegiatan sudah terlaksana di halaman kantor BBWSBS di wilayah Kecamatan Kartasura, Senin (4/11) kemarin.

Apel kesiapsiagaan bencana diikuti petugas dari tim gabungan. Petugas tersebut seperti dari TNI, Polri, BPBD dan lainnya. Selain itu juga disiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam penanganan bencana alam.

Maryadi Utama menjelaskan, bencana adalah serangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan masyarakat, baik yang disebabkan oleh faktor alam, non-alam, maupun aktivitas manusia. Setiap musim hujan tiba, banjir merupakan peristiwa yang sering terjadi serta telah menjadi fenomena umum di Indonesia yang beriklim tropis ini.

Pada tahun 2021 hingga 2024, banjir di WS Bengawan Solo mengalami beragam jumlah peningkatan dan penurunan kejadian, yaitu tahun 2021 dengan total 204 kejadian, 2022 dengan total 182 kejadian, 2023 dengan total 152 kejadian, dan 2024 dengan total 148 kejadian. Hal ini tentunya dapat disebabkan oleh faktor alami maupun aktivitas manusia, antara lain perubahan penggunaan lahan, sedimentasi, pembangunan perumahan di sepanjang tepi sungai dan curah hujan yang tinggi.

Untuk mengurangi atau mencegah dampak bencana, langkah paling penting yang harus dilakukan adalah mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat. Pada pra bencana BBWSBS melakukan susur dan inspeksi sungai untuk melihat kondisi fisik dan juga melakukan penilaian kinerja infrastruktur di wilayah sungai Bengawan Solo dari hulu, Madiun hingga hilir. Dari hasil tersebut, didapatkan total panjang tanggul adalah 917 Km dengan kondisi 90% baik, jumlah pintu sungai sebanyak 313 buah dengan kondisi 100% baik, dan rumah pompa sebanyak 23 buah dengan kondisi 100% baik.

Pada saat bencana terjadi, BBWSBS sudah menyiapkan posko – posko yang tersebar dari hulu hingga hilir sejumlah 7 posko, dengan rincian 2 posko di Wilayah Hulu, 3 posko di Wilayah Madiun, dan 2 posko di Wilayah Hilir.

"Dan pada pasca bencana BBWS Bengawan Solo telah melakukan pemeliharaan berkala serta rehabilitasi sarana dan prasarana pengendalian banjir, contoh di Sungai Anyar, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, telah dilakukan pembangunan parapet," ujarnya.

Secara kelembagaan, BBWABS telah melaksanakan pembinaan 17 Komunitas Peduli Sungai (KPS) dan 108 Komunitas Peduli Waduk (KPW), yang ikut berperan aktif membantu dalam pemantauan bencana banjir.

Melalui kegiatan ini, BBWSBS berharap dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian semua pihak terhadap kesiapsiagaan bencana di wilayah Sungai Bengawan Solo, khususnya Satgas Bencana, dengan melibatkan peran aktif berbagai pemangku kepentingan, seperti Dinas/Instansi, relawan, petugas OP, dan masyarakat dalam upaya Kesiapsiagaan Bencana 2024–2025.

"Dan diharapkan setiap unsur dapat bertindak tanggap sesuai perannya guna mengurangi risiko bencana yang memungkinkan terjadi," lanjutnya.

Sebagai wujud kesiapsiagaan terhadap bencana banjir, BBWS Bengawan Solo juga sudah memiliki persediaan bahan banjiran berupa Sandbag, Mini Geobag, Geobag dan Bronjong Kawat yang disiagakan di tiga titik lokasi yakni di Sukoharjo (Hulu), Madiun (Tengah) dan Bojonegoro (Hilir). Selain bahan banjiran, BBWS Bengawan Solo juga memiliki armada alat berat yang siap siaga untuk diterjunkan untuk menangani kejadian bencana banjir, antara lain Hydraulic Excavator, Amphibious Excavator, Dump Truck, Mobile Pump dan lain sebagainya.

BBWS Bengawan Solo juga sudah melakukan pemutakhiran data terkait bencana di WS Bengawan Solo melalui website Sibensol (Sistem Informasi Bencana Bengawan Solo) yang dapat diakses melalui laman http://bit.ly/sibensol. Melalui website ini, masyarakat umum dapat mengisi formulir laporan bencana apabila terjadi kejadian bencana banjir maupun bencana kekeringan.

BBWS Bengawan Solo dalam pengendalian bencana banjir tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak, sehingga perlu adanya sinergi baik dari instansi maupun masyarakat. Dengan dilaksanakannya apel ini diharapkan sinergi tersebut dapat ditumbuhkan dan dapat menciptakan kolaborasi yang apik dalam menghadapi musim penghujan di Tahun 2024-2025. (Mam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X