KRJogja.com - SRAGEN - Warga Desa Bonagung, Kecamatan Tanon, Sragen, mendesak pabrik sepatu segera berdiri di desanya. Desakan itu disampaikan dengan memasang spanduk bertuliskan desakan ke PT TKG Taekwang Indonesia untuk segera memulai pembangunan pabrik.
Spanduk-spanduk tersebut bertuliskan kalimat seperti 'Kami sangat kecewa, kapan pabrik dibangun?', 'Kami sangat benci TKG Taekwang hanya janji-janji saja', dan 'Kami sudah mengosongkan lahan, kapan pabrik dibangun?'.
Baca Juga: Bank Magelang Luncurkan Aplikasi Mobile Banking
Aksi ini merupakan imbas dari janji pembangunan pabrik yang bertahun-tahun belum terwujud. Padahal warga telah menjual lahannya kepada perusahaan.
Lambatnya proses investasi ini menjadi sorotan warga yang berharap janji manis pembangunan pabrik sepatu tak hanya berhenti pada wacana. Mereka menantikan langkah konkret agar harapan akan kemajuan ekonomi desa segera terwujud.
Salah seorang warga, Giyono mengungkapkan dukungannya terhadap percepatan pembangunan pabrik. Ia bahkan pernah menjadi bagian dari tim percepatan investasi di desanya. Giyono menceritakan bahwa dirinya telah melepas lahan beserta tiga kandang ayam usahanya sebagai bentuk dukungan.
"Saya dibayar ganti rugi sama seperti yang lain. Saya relakan kandang ayam saya untuk jadi contoh bagi warga," ujarnya.
Menurut Giyono, kehadiran pabrik sepatu akan membuka peluang usaha dan menyerap tenaga kerja, sehingga membawa manfaat besar bagi kemajuan Desa Bonagung. "Kalau pabrik berdiri, desa ini akan semakin maju," tegasnya.
Kepala Desa Bonagung, Suwarno, juga menyatakan dukungannya terhadap pembangunan pabrik. Ia menilai lahan yang sudah banyak dibebaskan akan lebih produktif jika segera dimanfaatkan. "Saya setuju kalau pabrik segera berdiri. Ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi pengangguran," katanya.
Seperti diketahui, belum dimulainya pembangunan pabrik sepatu merek Nike tersebut dikarenakan belum selesainya pembebasan lahan. Sebagian warga masih menolak melepas lahannya dengan berbagai alasan. Proses pembebasan lahan tersendat hingga beberapa tahun.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sragen, Dwi Agus Prasetyo, merespons positif aksi warga tersebut. Menurutnya, desakan ini merupakan sinyal positif bagi iklim investasi di daerah.
"Kami akan segera menindaklanjuti. Dalam waktu dekat, kami akan mengundang pihak pengusaha untuk membahas kelanjutan investasi di Bonagung," ungkap Agus. (Sam)