Krjogja.com - Karanganyar - Kemacetan parah yang diprediksi dialami jalur keluar exit tol Karanganyar di Jl Solo-Sragen wilayah Kebakkramat, tidak terjadi pada lebaran 1446 H. Selain itu, jalur wisata menuju lereng Lawu di Tawangmangu, Karangpandan dan Ngargoyoso juga ramai lancar.
"Selama 17 hari operasi ketupat candi, titik-titik rawan macet sudah diantisipasi. Sehingga apa yang dikhawatirkan tidak terjadi. Ini berkat kesiapan tim gabungan melaksanakan rekayasa lalin. Selain itu, memang ada penurunan jumlah kendaraan pemudik atau wisatawan di Karanganyar," kata Kepala Ops Ketupat Candi 2025 Polres Karanganyar, Ipda Surip Wuryanto mewakili Kasatlantas Polres Karanganyar AKP Agista Ryan Mulyanto usai apel pembubaran tim operasi ketupat candi di Mapolres Karanganyar, Rabu (9/4).
Ia mengatakan keramaian lalu lintas di arus mudik dan balik lebaran di Tawangmangu maupun exit tol tergolong wajar. Rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan terbukti berhasil. Tim urai macet yang bersiaga, langsung memasang rambu tolo-tolo untuk mencegah kendaraan crossing. Rambu itu memastikan kendaraan melaju lurus tanpa memotong jalan.
Baca Juga: Protes Jalan Rusak, Warga Sumbang Banyumas Tanam Pot di Tengah Jalan
"Di Tawangmangu, tolo-tolo dipasang mulai toko pojok sampai setelah sate pak Pur. Tim urai ini ada di Karangpandan, Keprabon sampai simpang Cicoa. Jalur ini rawan macet," katanya.
Ia menyebut operasi kemanusiaan pada ketupat candi 2025. Sebab, semua tindakan kepolisian demi melancarkan arus lalu lintas. Tiada penjatuhan tilang meski pelanggaran terlihat kasat mata.
Lebih lanjut dikatakan, seluruh anggota yang sebelumnya bertugas di pos pengamanan dan pelayanan lebaran ditarik per Selasa (8/4) pukul 24.00 WIB. Tenda pos juga diturunkan.
Dalam apel, Polres Karanganyar mengapresiasi semua personel gabubgan yang selama ini bertugas di operasi ketupat candi 2025.
Dalam pendataan di operasi kali ini terjadi 34 kasus kecelakaan atau menurun dari tahun lalu sebanyak 57 kasus. Namun di tahun ini menyebabkan dua orang meninggal dunia dan dua luka berat atau naik 100 persen dibanding tahun lalu. Sedangkan luka ringan 45 orang atau menurun dari tahun lalu 63 orang. Sedangkan kerugian materiil Rp120,5 juta atau naik dari tahun lalu sebanyak Rp61 juta. (Lim)
