Khawatir Digusur, Warga Tolak PLTS Waduk Kedung Ombo

Photo Author
- Selasa, 15 April 2025 | 13:10 WIB
Spanduk penolakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bertebaran di sejumlah titik, khususnya jalur Desa Ngargotirto menuju Waduk Kedung Ombo (WKO). (Foto: Said Masykuri)
Spanduk penolakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bertebaran di sejumlah titik, khususnya jalur Desa Ngargotirto menuju Waduk Kedung Ombo (WKO). (Foto: Said Masykuri)

 

KRjogja.com - SRAGEN - Puluhan spanduk penolakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpasang di sejumlah titik, khususnya di jalur Desa Ngargotirto menuju Waduk Kedung Ombo (WKO), Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Warga khawatir proyek PLTS akan menggusur sumber pendapatan mereka.

Beragam kalimat protes menentang proyek PLTS terpampang jelas di spanduk yang terpasang. Di antaranya 'Kami tidak menolak pembangunan PLTS, tapi jangan memaksakan untuk mendapatkan 100 MW; Nek mbok gusur, utangku piye?; Jangan sampai otot yang berbicara.

Kalimat-kalimat ini mencerminkan kekhawatiran warga atas potensi penggusuran karamba ikan di WKO sebagai sumber mata pencaharian utama mereka. Hingga kini, warga masih menanti kejelasan.

Baca Juga: Didatangi Roy Suryo Cs Pertanyakan Ijazah dan Skripsi Jokowi, UGM Berikan Jawaban

Akankah suara mereka didengar, atau justru proyek raksasa ini akan mengubah peta kehidupan di tepi WKO. Yang jelas, spanduk-spanduk penolakan itu masih berdiri tegak, menjadi pengingat bahwa perjuangan mereka belum usai.

Camat Sumberlawang, Indarto Setyo Pramono saat dikonfirmasi mengatakan, proyek PLTS yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di bawah naungan Indonesia Power memang menyasar tiga kabupaten yang berbatasan dengan WKO, yakni Kabupaten Sragen, Boyolali, dan Grobogan.

Di Sragen sendiri, dua desa di Kecamatan Sumberlawang dan dua desa di Kecamatan Miri ikut terdampak. "Sebenarnya proyek ini meliputi beberapa kabupaten dan merupakan proyek strategis nasional,"ujar Indarto, Selasa (15/4/2025).

Baca Juga: Kanwil Dirjen Pemasyarakatan Ajak 150 Pekerja Donor Darah di PMI Kota Yogya

Indarto menegaskan, inti penolakan warga adalah soal jaminan keberlangsungan karamba yang sudah ada. "Masyarakat minta agar karamba mereka tidak digusur. Awalnya memang ramai, tapi sekarang tinggal sedikit masalah. Warga cuma ingin yang sudah ada tidak diganggu," terangnya.

Saat ini, proyek PLTS sendiri masih dalam tahap penyampaian analisis dampak lingkungan (amdal) di Semarang. Tahap konsultasi publik dan sosialisasi dengan masyarakat juga diklaim sudah dilakukan.

Indarto menyebut, proyek ini menargetkan kapasitas 100 megawatt (MW), sebuah angka ambisius yang menjadi salah satu pemicu keresahan warga.

Baca Juga: Catat! 3 Bulan Ini Jadi Puncak Musim Kemarau 2025

Meski pihak berwenang menyebut situasi mulai kondusif, spanduk-spanduk di tepi jalan seolah berbicara lain. Bagi warga Ngargotirto dan sekitarnya, WKO bukan sekadar waduk, tapi urat nadi kehidupan dan sumber pendapatan utama mereka. (Sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X