Sungadi, Pria Obesitas 177 Kilogram Dievakuasi Ke RSUD Gemolong Sragen

Photo Author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 11:50 WIB
Sungadi (30) pria obesitas asal Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Sragen, sakit cukup serius dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Soeratno Gemolong, Sragen (foto:said masykuri
Sungadi (30) pria obesitas asal Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Sragen, sakit cukup serius dan dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Soeratno Gemolong, Sragen (foto:said masykuri

SRAGEN (Krjogja.com) - Seorang pria obesitas, Sungadi (30) warga Dukuh Jurang, Desa Sono, Kecamatan Mondokan, Sragen terpaksa dievakuasi ke RSUD dr Soeratno Gemolong, Kamis (3/7/2025). Pria berbobot 177 kilogram ini menderita sakit cukup serius pada bagian kakinya.
 
Sejak tiga hari terakhir, Sungadi mengeluhkan sakit pada kaki sebelah kiri. Selain bengkak dan tidak bisa berjalan, kaki juga mengeluarkan cairan. Tak ingin kondisi kesehatan Sungadi semakin parah, pihak pemerintah Desa Sono langsung berinisiatif membawa ke rumah sakit.
 
Kades Sono, Parjio didampingi bidan Desa Sono, Sri Dwi Astutik langsung membawa Sungadi ke RSUD Gemolong menggunakan mobil milik desa. "Sakit sudah sejak 3 hari lalu dan kami langsung koordinasi dengan keluarga untuk membawa ke rumah sakit. Alhamdulillah sudah mendapat penanganan," ujar Parjio.
 
Parjio mengaku, dirinya bersama bidan desa harus membujuk cukup lama agar Sungadi mau dibawa ke rumah sakit. Awalnya Sungadi menolak dengan alasan cuma sakit biasa dan cukup diobati di rumah. "Membawa Sungadi ke rumah sakit cukup butuh kesabaran karena Sungadi takut suntik dan minum obat. Apalagi menggunakan mobil ambulance, makanya tadi membawanya ke rumah sakit pakai mobil bak terbuka, katanya lebih nyaman dan mau diajak berobat," jelasnya.
 
Menurut Parjio, biaya pengobatan Sungadi di rumah sakit sudah tercover BPJS kesehatan dari pemerintah. "Sungadi sudah tercover BPJS kesehatan dari pemerintah, mohon doanya untuk kesembuhan Sungadi," tambanya.
 
Seperti diketahui, Sungadi pria obesitas asal Sragen memiliki tinggi badan 149 cm dan berat badannya mencapai 177 kg. Sungadi terlahir normal dengan berat badan 5 kg kurang 2 ons. Sejak umur 3 tahun, ia sudah doyan makan, sampai sekarang.
 
"Sehari bisa makan sampai 8 kali hingga berat badannya terus bertambah, tidak turun-turun padahal sudah sering dibuat jalan-jalan," ujar ayah Sungadi, Suwarno.
 
Menurutnya, kaki kiri Sungadi selama ini bisul dan bernanah. Sungadi sempat dirawat jalan oleh petugas puskesmas setempat. Sehari-hari, aktivitas Sungadi adalah bermain di sekitaran rumahnya. (Sam)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X