KARANGANYAR (KR) -PUDAM Tirta Lawu membantah kenaikan tarif air yang mengakibatkan melonjaknya tagihan ke pelanggan. Pihaknya siap menelusuri penyebab tagihan membengkak.
Plt Dirut PUDAM Tirta Lawu Suparno memastikan tarif air masih sama sejak diberlakukan tahun 2019. Yakni Rp1.000 per liter per detik untuk pengguna sosial umum. "Sejak 2019 tarifnya tak naik. Paling murah se Indonesia. Kalau ada keluhan pelanggan, silakan disampaikan ke kantor," kata Suparno, Rabu (6/8/2025).
Komplain tagihan membengkak yang diketahuinya muncul dari sosial media. Ia meminta yang bersangkutan melaporkan ketidakpuasannya langsung ke kantornya. Ia menyayangkan informasi melalui media sosial terkait layanan PUDAM Tirta Lawu yang dikeluhkan, justru membingungkan masyarakat. Ia berjanji keluhan bakal segera ditindaklanjuti.
Ia mengatakan tagihan membengkak biasanya terjadi karena pemakaian tidak wajar yang tak disadari pelanggan. "Mungkin ada kebocoran. Memang harus dicek. Mungkin ada air keluar lewat pipa persil. Silakan lapor akan ada teknisi yang mendatangi untuk cek," katanya.
Saat ini sekitar 80 ribu pelanggan PUDAM Tirta Lawu tersebar di wilayah timur dan barat. Dari jumlah itu, sekitar 5.000 memakai instalasi air Wosusokas dengab tarif lebih mahal. Mereka di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo seperti Ngringo, Jaten dan Kebakkramat.
Baca Juga: Anak Stunting Tidak Identik dari Keluarga Miskin
PUDAM juga tengah mengganti meteran air yang bermasalah hingga akhir Agustus 2025.(Lim)