Krjogja.com - KARANGANYAR -Sebanyak 164 perawat profesional merawat pasien diabetes secara bersamaan di 152 lokasi yang tersebar di Indonesia pada 2 Agustus 2025 lalu. Aktivitas ini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) untuk kategori Perawatan Luka Kalus Serentak oleh Perawat Terbanyak.
Penghargaan diserahkan oleh Kepala MURI Semarang, Ari Andriani, kepada PT Rumah Perawatan Indonesia (RUMAT) dalam acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Anaya Azana, Tawangmangu, Karanganyar pada Sabtu (9/8/2025).
"RUMAT telah membuktikan bahwa dedikasi dan inovasi dalam pelayanan kesehatan dapat memberikan inspirasi nasional. Rekor ini tidak hanya mencatat angka, tetapi juga mencatat kepedulian terhadap ribuan penderita diabetes yang membutuhkan perawatan khusus," ungkap Ari Andriani saat menyerahkan piagam penghargaan.
Baca Juga: Peraih Nobel Brian Schmidt Dorong Indonesia Bangun Ekonomi Berbasis Sains.
Direktur Utama RUMAT, Dadang Suharto, menyampaikan rasa bangga atas kerja keras para perawat yang menjadi ujung tombak pelayanan. la menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan dedikasi kepada seluruh tenaga medis RUMAT yang telah bekerja sepenuh hati selama 15 tahun terakhir.
"Melalui rekor ini, kami ingin menunjukkan bahwa pelayanan perawatan luka bukan hanya soal keterampilan medis, tetapi juga tentang kepedulian dan empati yang tulus kepada setiap pasien. Kami memberi solusi perawatan tanpa perlu amputasi bagi penderita diabetes," ujarnya.
Komisaris RUMAT, Fakhrudin, menilai prestasi ini bukan hanya menjadi kebanggaan internal perusahaan, tetapi juga penguat citra RUMAT di mata publik. Apalagi, PT Rumat siap hadir memberikan edukasi ke masyarakat perihal penyakit diabetes hingga cara mencegahnya. Ia memiliki tim yang dapat diminta mensosialisasikannya ke masyarakat tanpa dipungut biaya.
Baca Juga: Peraih Nobel Brian Schmidt Dorong Indonesia Bangun Ekonomi Berbasis Sains.
"Keberhasilan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat positioning RUMAT sebagai pemimpin layanan perawatan luka diabetes di Indonesia. Kami akan terus memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan demi menjaga kepercayaan masyarakat. CSR kami berupa sosialisasi gratis," jelasnya.
Bagi pasien yang turut menjadi bagian dalam pencapaian ini, momen tersebut membawa arti khusus. Elizabeth, pasien RUMAT Rawamangun yang tengah menjalani perawatan luka kalus, mengatakan,
"Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari momen bersejarah ini. Luka kalus saya kini ditangani dengan profesional, dan saya merasakan perbedaan besar. Terima kasih RUMAT yang telah merawat saya dengan penuh kasih," katanya. (Lim)