Krjogja.com - KARANGANYAR - Program makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, berubah menjadi kepanikan massal setelah puluhan siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap nasi goreng yang dibagikan sekolah, Kamis (9/10/2025).
Sedikitnya 65 siswa dari berbagai tingkat pendidikan, mulai dari TK, SD, hingga SMP, mengeluhkan mual, muntah, pusing, dan lemas tak lama setelah mengonsumsi makanan yang dibagikan sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: AHY Kunjungi Jembatan Pandansimo, Buka Berbagai Potensi Ekonomi Baru
Menurut Kepala Puskesmas Tawangmangu, dr. Sulistyo Wibowo, siswa pertama mulai datang ke puskesmas sekitar pukul 10.30 WIB.
“Gejalanya kebanyakan mual, muntah, pusing, dan perut melilit. Sejauh ini 22 siswa masih kami observasi, sementara 10 anak sudah membaik dan diperbolehkan pulang,” ujarnya.
Lima siswa yang mengalami gejala lebih berat dirujuk ke RSUD Karanganyar untuk penanganan lanjutan. Puskesmas Tawangmangu sempat kewalahan menangani lonjakan pasien dalam waktu bersamaan.
Meski penyebab keracunan belum dapat dipastikan, dugaan sementara mengarah pada makanan yang dikonsumsi bersama, yakni nasi goreng dari program MBG. Petugas dari Dinas Kesehatan telah mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium.
Baca Juga: Prediksi Indonesia vs India U-23 di Laga Uji Coba Leg 1, Jumat 10 Oktober 2025
“Kami belum bisa simpulkan, tapi kemungkinan besar dari makanan. Hasil uji laboratorium akan memastikan,” tambah dr. Sulistyo.
Guru SDN 3 Nglebak, Suyanti, mengaku telah mengingatkan siswa untuk tidak mengonsumsi nasi yang teksturnya lembek. Para guru menyadari ada yang salah dengan kondisi nasi goreng jelang disantap siswa.
“Sebagai pertolongan pertama, kami berikan susu steril dan air kelapa muda sebelum dibawa ke puskesmas,” katanya. (Lim)
