KARANGANYAR, KRjogja.com — Pemerintah Kabupaten Karanganyar terus mendorong peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja daerah.
Salah satunya melalui program magang ke Jepang yang difasilitasi Dinas Perdagangan, Perindustrian, Tenaga Kerja (Disdagperinaker) serta IM Japan Indonesia. Program ini untuk pertama kalinya difasilitasi langsung oleh Pemkab Karanganyar dengan mitra resmi IM Japan.
Plt Kepala Disdagperinaker Karanganyar Heru Joko Sulistyono mengatakan, kegiatan sosialisasi program magang dilaksanakan dengan melibatkan SMA/SMK, Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), para camat, dan kepala desa se-Kabupaten Karanganyar. Melalui sosialisasi ini, pemerintah daerah ingin memperluas akses informasi kepada masyarakat tentang peluang kerja ke luar negeri, khususnya ke Jepang.
“Ini sosialisasi perihal seleksi magang ke perusahaan di Jepang melalui IM Japan Indonesia. DPMPTSP baru kali ini memfasilitasi program magang Jepang dengan mitra IM Japan. Kami berharap banyak yang mendaftar karena seleksi baru bisa dibuka jika minimal ada 150 orang,” ujar Heru usai sosialisasi magang ke Jepang di rumah dinas bupati Karanganyar, Rabu (15/10).
Ia menjelaskan, sektor magang yang dibuka meliputi industri, pertanian, dan konstruksi. Setelah proses pendaftaran dan seleksi, peserta yang lolos akan menjalani pelatihan intensif sebagai persiapan sebelum diberangkatkan ke Jepang. Penentuan peserta yang diberangkatkan sepenuhnya akan mengikuti hasil seleksi IM Japan yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI.
“Selama ini kami sudah memberangkatkan sekitar 500 orang dari semua LPK. Sebenarnya peluang kerja ke Jepang bagi warga Karanganyar cukup besar, hanya saja masih banyak yang belum mengetahui mekanisme resminya. Karena itu, tahun ini kami lebih aktif mendorong pendaftaran melalui jalur resmi IM Japan,” jelasnya.
Pelatihan teknis bagi peserta yang lolos seleksi dijadwalkan akan digelar pada Februari–Maret 2026, sedangkan keberangkatan peserta ke Jepang ditargetkan awal tahun 2026. Proses pelatihan akan dilaksanakan oleh Ikapeksi Jawa Tengah di Balai Latihan Kerja (BLK) Karanganyar.
Kepala BLK Karanganyar Toni Setiawan menambahkan, masa kontrak kerja peserta magang di Jepang biasanya berkisar tiga hingga lima tahun, tergantung bidang dan perusahaan tempat mereka ditempatkan. Program ini diharapkan dapat menjadi pintu pembuka bagi masyarakat Karanganyar untuk memperoleh pengalaman kerja internasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan.
“Kami memprioritaskan 10 masyarakat Karanganyar yang tidak mampu untuk kami latih agar bisa lolos seleksi. Sejak tahun 1993 BLK Karanganyar berdiri, baru kali ini kami menjalin kerja sama resmi dengan IM Japan. Ini momentum besar,” kata Toni.
Ia menuturkan, biaya pelatihan program magang ini biasanya mencapai Rp5 juta hingga Rp6 juta per orang. Namun dengan adanya fasilitasi dari pemerintah daerah dan kerja sama dengan IM Japan, diharapkan pembiayaan peserta dapat lebih terjangkau dan proses seleksi menjadi lebih transparan.
Pendaftaran seleksi dibuka 25 September hingga akhir November 2025, dengan sistem gugur. Masyarakat yang berminat dapat mengakses pendaftaran secara daring melalui portal resmi IM Japan. Seleksi akan dilakukan secara bertahap mulai dari administrasi, tes fisik, hingga tes kemampuan dasar.
Heru menambahkan, pihaknya juga menggandeng sekolah menengah, perangkat kecamatan dan desa untuk aktif menyebarluaskan informasi ini.
“Kami ingin anak-anak muda Karanganyar punya kesempatan kerja yang luas. Magang ke Jepang ini bukan hanya soal pengalaman, tapi juga soal peningkatan kompetensi dan membuka peluang ekonomi bagi keluarga mereka,” jelasnya.(Lim)
