KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten Karanganyar kembali menegaskan komitmennya untuk memperkuat sektor ekonomi kerakyatan melalui peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi. Salah satunya diwujudkan lewat Pelatihan Akuntansi bagi Pengurus Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih angkatan I hingga III.
Sebanyak 177 pengurus koperasi dari berbagai desa dan kelurahan di Kabupaten Karanganyar mengikuti pelatihan di Hotel Indah Palace Tawangmangu, Senin (3/11). Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Transmigrasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Diskuktrans ESDM) setempat, dengan menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman dari kalangan akademisi dan praktisi akuntansi koperasi.
Pelatihan ini dirancang untuk memperkuat kemampuan teknis dan manajerial para pengurus koperasi, khususnya dalam pengelolaan laporan keuangan, pencatatan transaksi, hingga penyusunan laporan tahunan yang sesuai dengan prinsip akuntansi. Langkah ini diharapkan mampu mewujudkan koperasi yang sehat, transparan, dan dipercaya oleh anggota serta masyarakat.
Dalam sambutannya, Bupati Rober Christanto menekankan bahwa koperasi harus menjadi instrumen utama dalam memperkuat ekonomi rakyat, bukan sekadar wadah administrasi keuangan.
“Koperasi adalah tulang punggung ekonomi kerakyatan. Pengelolaan yang baik harus dimulai dari laporan keuangan yang jujur, akurat, dan transparan. Melalui pelatihan ini, pemerintah daerah ingin memastikan setiap pengurus koperasi mampu menjalankan prinsip akuntabilitas dan profesionalitas dalam setiap kegiatan ekonomi,” tegas Rober.
Ia juga menambahkan, pelatihan akuntansi menjadi langkah penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap koperasi. Menurutnya, tanpa transparansi dan kejelasan laporan keuangan, koperasi sulit berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian daerah.
Sementara itu, Wakil Bupati Karanganyar H. Adhe Eliana, S.E., dalam arahannya menyampaikan apresiasi kepada para pengurus yang telah berkomitmen mengikuti pelatihan.
Baca Juga: Prediksi Skor PSG vs Bayern Munchen di Matchday Keempat Liga Champions 2025
“Koperasi yang sehat tidak hanya diukur dari jumlah modal atau anggota, tetapi dari kemampuan mengelola keuangan secara profesional. Dengan akuntansi yang baik, koperasi bisa tumbuh mandiri dan memberi manfaat ekonomi nyata bagi anggotanya,” ujar Adhe.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan koperasi menjadi indikator penting dalam membangun ekonomi inklusif berbasis masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah terus mendorong modernisasi tata kelola koperasi, termasuk pemanfaatan sistem digital dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.
Kepala Diskuktrans ESDM Kabupaten Karanganyar Aris Murtopo menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan koperasi berkelanjutan. Tidak hanya pelatihan akuntansi dasar, ke depan akan dikembangkan pelatihan akuntansi digital dan audit internal koperasi, agar pengurus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi informasi.
“Harapannya, koperasi di Karanganyar dapat menjadi lembaga ekonomi rakyat yang tangguh, adaptif terhadap perubahan, dan mampu bersaing di era digital,” ujarnya.
Pelatihan ini dibagi menjadi tiga angkatan yang berlangsung secara bertahap. Setiap angkatan mendapatkan sesi teori, praktik penyusunan laporan keuangan, serta simulasi audit internal koperasi. Peserta juga dibekali dengan modul akuntansi sederhana yang dapat diaplikasikan di tingkat desa maupun kelurahan. (Lim)