Krjogja.com- SRAGEN - Ruas jalan utama Solo-Sragen tepatnya di Kecamatan, Sragen dikeluhkan para pengguna jalan. Jalan nasional tersebut didapati banyak lubang menganga dan memicu kecelakaan lalu lintas.
Apalagi saat turun hujan, lubang jalan tertutup air sehingga tidak terlihat pengguna jalan yang melintas. Tak jarang kendaraan yang lewat terutama sepeda motor terperosok di lubang tersebut dan terjatuh. Kondisi ini diperparah dengan minimnya lampu penerangan jalan sehingga pada malam hari semakin membahayakan pengguna jalan.
Baca Juga: PSS Waspadai Serangan Deltras di Kandang, Dominicus Dion Comeback, Ini Prediksi Pemain
Salah satu warga Palur Karanganyar, Supriyadi (45) yang hampir setiap hari melintas di ruas jalan Solo-Sragen menjadi pengguna jalan yang sudah merasakan dampak dari banyaknya lubang jalan jalur tersebut. Ia mengalami kecelakaan lalu lintas akibat jeglongan tepatnya di sebelah selatan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) Jati, Masaran, Sragen, Jumat (21/11/2025).
Beruntung buruh pabrik ini hanya mengalami luka ringan saat ditabrak pengendara sepeda motor dari belakang meskipun sempat terjatuh dari motornya.
"Awalnya, saya pulang kerja dari Sragen. Saat kondisi hujan deras, saya mengendarai sepeda motor pelan. Tiba-tiba dari arah belakang ada sepeda motor melaju kencang. Mungkin tidak tahu kalau ada jeglongan, sepeda motor itu masuk jeglongan dan kemudian oleng dan menabrak motor saya," jelasnya.
Baca Juga: Menkop Akan Hidupkan Jaringan Usaha Koperasi Untuk Perkuat Ekosistem
Dia mengatakan pengendara sepeda motor itu jatuh ke kanan sedangkan dirinya jatuh ke kiri. Dia mengaku tidak mengalami luka parah karena ada mantol yang melindunginya tetapi pengendara sepeda motor yang menabraknya mengalami memar dan lecet-lecet.
"Kalau saya masih terbungkus mantol sehingga aman. Kalau yang nabrak memar semua. Lokasi kejadian itu jalan sebelah selatan SPBU Jati, Masaran," tandasnya.
Menanggapi banyaknya keluhan ini, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Daerah Pemilihan (Dapil) Jateng 4 yang meliputi Sragen, Karanganyar, Wonogiri, Sriyanto Saputro mengungkapkan, ruas jalan Solo-Sragen, terutama Palur sampai Masaran sudah ada Program Preservasi pada 2025-2027 dengan anggaran multiyears. Perbaikan jalan berlubang itu dilakukan secara bertahap melalui Kementrian Pekerjaan Umum (PU).
Sriyanto menyatakan kerusakan jalan Palur-Sragen sudah pernah dirapatkan di tingkat komisi di DPR RI. Dia sejak awal menyuarakan perbaikan kerusakan jalan nasional agar tidak mengakibatkan kecelakaan, terutama di jalur Palur-Masaran-Sragen.
Setelah rapat, Kementerian PU sudah merespons masukan DPR dan mulai 2025 hingga 2027 dialokasikan anggaran untuk Preservasi Jalan Nasional dengan total angaran lebih dari Rp100 miliar.
"Pekerjaannya dilaksanakan multiyears karena adanya keterbatasan anggaran di Pemerintah Pusat. Saya mendengar pekerjaan sudah mulai dilaksanakan langsung oleh Balai Jalan Nasional Jateng/DIY," ujarnya.
Sriyanto juga mendesak kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menambah penerangan jalan umum dengan memasang lampu-lampu untuk menghindari kecelakaan lalu lintas karena masih ada lokasi-lokasi yang gelap. (Sam)