Empat Kluster Pusaka Kota Solo Menarik Perhatian Peserta IWAH

Photo Author
- Senin, 24 November 2025 | 18:30 WIB
Prof Fitri memberikan keterangan.
Prof Fitri memberikan keterangan.

KRjogja.com - SOLO - Empat kluster pusaka Kota Solo yakni Kawasan Laweyan, Kawasan Kauman, Kawasan Ngarsopuro – Gatot Subroto dan Kawasan Pecinan menjadi perhatian peserta International Workshop on Asian Heritage (IWAH) 2025 yang digelar Fakultas Teknik Universitas Sebelas Marer (UNS) Solo, Senin (24-11-2025).

Sebanyak 82 peserta dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Belanda dan Indonesia sangat berminat untuk mengidentifikasi permasalahan di empat kluster tersebut yakni melalui metodologi perancangan kawasan.

Baca Juga: Perjalanan Penuh Makna Padi Reborn di Yogyakarta

Ketua Panitia IWAH Dr Eng Kusumaningdyah NH mengatakan IWAH 2026 diharapkan menjadi platform strategis dalam membangun pemahaman baru mengenai bagaimana warisan budaya dapat menjadi fondasi kreativitas yang produktif, relevan secara sosial, dan berdaya saing global. Kehadiran peserta lintas negara ini menunjukkan komitmen kuat dalam membangun kolaborasi internasional untuk pengembangan budaya, ekonomi kreatif, dan keberlanjutan di kawasan Asia.

IWAH mengusung tema “Menjalin Masa Depan: Warisan Asia, Kreativitas, dan Keberlanjutan Budaya” di Kawasan Pusaka Kota Surakarta (Weaving The Future: Asian Heritage, Creativity and Cultural Sustainable).

Kegiatan ini mempertemukan beragam perspektif dan pengalaman dari berbagai negara serta mampu memunculkan gagasan-gagasan inovatif untuk penguatan identitas budaya, peningkatan kapasitas kreator lokal, hingga mendorong pemanfaatan warisan budaya secara berkelanjutan.

Baca Juga: Persiba Ditantang Waanal Brother di Laga Perdana Liga Nusantara

IWAH dibuka wakil rektor 1 UNS Prof Dr Fitria S.Si M.Si didampingi Dr Mongkol Khan dan Dekan FT Prof Dr Ir Wahyudi Sutopo S.T M.Si dan Dr. Ir. Fauzan Ali Ikhsan, S.T., M.T, Kaprodi Arsitektur.

Prof Fitri mengingatkan warisan budaya tidak hanya bicara tentang bangunan lama, tradisi, atau seni yang diwariskan. Warisan budaya sesungguhnya adalah tentang kesadaran kolektif untuk menjaga identitas, memberi ruang bagi masyarakat untuk tetap tumbuh, dan memastikan bahwa nilai-nilai budaya terus hidup di tengah perubahan zaman.(Qom)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
X