KRjogja.com - SOLO - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Prof Taruna Ikrar dikenal memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pengusaha kuliner ternama, owner Wong Solo Group juga pemilik destinasi wisata Kalipepe Land H Puspo Wardoyo. Relasi keduanya telah terjalin selama bertahun-tahun sebagai pertemanan yang hangat dan persahabatan yang saling mendukung. Dalam berbagai kesempatan, keduanya sering berdiskusi, bertukar pandangan, serta berkolaborasi dalam kegiatan sosial.
Pada masa pandemi Covid-19, peran Prof Taruna sebagai sahabat sekaligus seorang ahli kesehatan sangat dirasakan oleh Puspo Wardoyo dan keluarganya. Prof Taruna memberikan perhatian khusus dengan menjadi penasihat kesehatan pribadi, memberikan arahan mengenai pencegahan, pola hidup sehat, hingga langkah-langkah mitigasi risiko yang perlu diterapkan.
Kedisiplinan dalam mengikuti panduan tersebut membuahkan hasil yang signifikan. Dari total sekitar 35 anggota keluarga besar Puspo Wardoyo, termasuk istri dan anak-anak, hanya Pak Puspo yang tidak terpapar Covid-19. Hal ini terjadi karena Puspo Wardoyo secara disiplin mengikuti nasihat kesehatan yang diberikan oleh Prof Taruna.
Baca Juga: Dorong Investasi, Purbaya: Pemerintah Tambah Dana LPDP 25 Triliun!
Dalam kunjungan kerja ke UNS Surakarta dan Semarang, Prof Taruna menyempatkan diri singgah di Kalipepe Land, kawasan milik Puspo Wardoyo yang dikenal sebagai destinasi wisata, wedding resort, restoran, serta pusat berbagai aktivitas masyarakat. Kunjungan ini menjadi momen silaturahmi hangat yang kembali menegaskan eratnya hubungan persahabatan mereka selama ini.
"Iya, pak Puspo Wardoyo itu sahabat baik saya juga saat Covid jadi pasien saya. Beliau orang baik. Juga bisnisnya di bidang SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagus," ujar Prof Taruna Ikrar usai menjadi Nara sumber di FK UNS.
Prof Taruna Ikrar hadir di UNS sebagai pembicara pada kuliah umum di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (FK UNS) yang diselenggarakan oleh FK UNS, Jumat (04/12/2025). Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum di hadapan sedikitnya 100 peserta yang merupakan mahasiswa dari program studi Sarjana Kedokteran, Profesi Dokter, serta program S2 dan S3 Ilmu Kesehatan.
Baca Juga: Matthijs de Ligt Menepi, MU Frustasi dan Tuai Hasil Seri
Kepala BPOM mengulas mengenai 'Perkembangan Obat Bahan Alam di Indonesia, Peluang dan Tantangan'. Secara singkat, biodiversitas Indonesia merupakan fondasi ekologis bagi masa depan. Dengan potensi tersebut. Saat ini, sudah terdapat lebih dari 18.000 jamu yang terdaftar di BPOM sedangkan yang terstandar menjadi Obah Herbal Terstandar (OHT) baru 73 produk dan Fitofarmaka baru 20 produk. (*)
