Krjogja.com - SOLO - Manajemen Bajaj Maxride melakukan audiensi dengan Dinas Perhubungan Kota Solo. Ini sebagai komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan transportasi modern yang tidak hanya aman dan terjangkau, tetapi juga membawa dampak sosial dan ekonomi nyata bagi masyarakat.
Antonio Gratiano, General Manager Bajaj Maxride, menyatakan siap menjalankan operasional sesuai regulasi dan bersinergi dengan pemerintah kota. "Komitmen Maxride ingin menjadi mitra transportasi yang bertanggung jawab dan berkontribusi pada kemajuan Kota Solo," katanya, Selasa (09/12/2025).
Baca Juga: 35 UKM Binaan Dekranasda Bantul Belajar AI dan Ekspor Bersama Woodeco
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad, S.Si.T., M.T. mengapresiasi terhadap rencana ekspansi Maxride.
“Kami selalu menyambut baik setiap investasi dari luar yang masuk ke Kota Solo, termasuk kehadiran bisnis Bajaj Maxride. Pada prinsipnya, Maxride dapat melanjutkan operasional di Kota Solo dengan tetap mematuhi seluruh aturan dan regulasi yang berlaku,” jelasnya.
Dalam pertemuan itu, tim Maxride memaparkan berbagai manfaat sosial yang telah terbukti di sejumlah kota operasional—seperti Makassar, Medan. Kehadiran Maxride telah berhasil menyerap ribuan tenaga kerja lokal sebagai mitra pengemudi aplikasi. Banyak dari mitra mampu meraih pendapatan stabil hingga ratusan ribu rupiah per hari.
Baca Juga: Cara AI Pangkas Biaya & Tingkatkan Engagement untuk Pebisnis
Model pemberdayaan tenaga kerja ini diharapkan dapat mendukung upaya penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Solo, yang pada Agustus 2024 tercatat sebesar 4,61% atau sekitar 13.200-an jiwa.
Selain kontribusi dalam sektor ketenagakerjaan, Maxride juga berperan sebagai moda transportasi penghubung (feeder) untuk memperkuat ekosistem transportasi yang sudah ada di Solo.
Layanan Maxride dapat menjadi solusi perjalanan dari rumah menuju shelter transportasi publik, terminal dalam maupun luar kota, serta titik-titik mobilitas penting lainnya.-(Qom)
