Krjogja.com - KARANGANYAR - Dinas Sosial mengembalikan data calon penerima BLT Sapu Jagad yang dihimpun Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi UKM Karanganyar. Datar tersebut dianggap kurang lengkap karena tak dicantumkan NIK calon penerima. Penting diketahui, BLT sapu jagad diberikan kepada warga miskin terdampak kenaikan harga BBM subsidi.
Bantuan bersumber APBD 2022 ini bertujuan mencegah inflasi. Sumbernya 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) atau sekitar Rp4,7 miliar. Dinas Sosial, Dishub serta Disdagnakerkop ditugasi mendata sekaligus menyalurkan ke sasaran. Agar tepat sasaran dan tidak duplikasi, maka dilakukan sinkronisasi data antar OPD pengampu.
"Dinsos menerima data printout dari Disdag. Isinya calon penerima BLT sapu jagad. Saya enggak hafal jumlahnya berapa. Tapi by name by address sampai empat halaman," kata Kepala Dinsos Karanganyar, Sugeng Raharto kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (4/10).
Data calon penerima bantuan tersebut sedianya dicermati Dinsos supaya tak dobel dengan bantuan dari pemerintah pusat bagi warga terdampak kenaikan BBM subsidi yang disalurkan melalui kantor pos. Data dari Disdagnakerkop itu juga tak boleh duplikasi data base penerima PKH maupun BPNT. Tujuannya agar penerima BLT sapu jagad benar-benar warga yang belum pernah dapat bantuan apapun. NIK menjadi perangkat penting verifikasi data. Namun sayangnya, kebanyakan data dari Disdag hanya by name dan by addres tanpa NIK. "Tidak bisa kami proses untuk menyandingkan data. Sehingga kami kembalikan ke Disdag. Perlu diperbaiki lagi datanya," katanya.
Ia sendiri belum mendapat perintah dari bupati perihal kapan penyaluran, metode dan besaran dana.
Sementara itu Kepala Disdagnakerkop UKM Martadi memastikan data calon penerima BLT sapu jagad selesai dihimpun. Mereka dari kalangan pedagang pasar tradisional dan pelaku UKM. Saat ini, data sedang diverifikasi.
"Sudah selesai didata. Sekarang diverifikasi. Jumlahnya seribuan calon penerima," katanya. (Lim)