BOYOLALI KRJOGJA.com – Turunnya harga jual wortel ditingkat petani mencapai Rp 1.000-Rp 1.300 per kilogram akhir akhir ini, menyebabkan sejumlah petani wortel perlu berkreasi agar wortel mereka tetap laku di pasaran. Salah satunya dengan mengubah wortel menjadi olahan manisan seperti yang dilakukan ibu ibu usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA) Lestari Desa Samiran, Kecamatan Selo.
Ketua Kelompok UPPKA Lestari, Apti Wiyanik mengungkapkan mayoritas ibu ibu di wilayahnya merupakan petani tumpangsari dan salah satunya membudidayakan tanaman wortel yang saat ini harga jual wortel tergolong cukup rendah. Melihat kondisi itu, pihaknya mulai berinovasi dan berkreasi untuk mengolah wortel agar memiliki nilai ekonomi.
“Kelompok saya menginisiasi bagaimana wortel yang tidak laku ini kita olah menjadi nilai rupiah yang sangat mengangkat ekonomi keluarga salah satunya kita praktek buat manisan,†katanya saat dijumpai di Desa Samiran, Kecamatan Selo pada Selasa (1/3/2022).
Untuk itu, pihaknya mulai mencoba mengubah wortel menjadi manisan yang dikemas dalam bentuk toples berisi 125 gram seharga Rp 10 ribu yang dititipkan di pusat oleh oleh khas Selo.
Cara pengolahan manisan wortel terbilang mudah. Pertama, wortel dikupas dan dicampur dengan larutan garam yang kemudian didiamkan selama dua jam. Setelah itu,
Dimasak dengan satu kilogram gula dan 1,5 liter air sampai matang yang kemudian setelah dingin dapat dikemas pada toples.
“Jadi kami sangat mudah menaruh produk kami untuk ditempatkan di kafe dan di oleh oleh khas Selo,†ujarnya.
Tags
Terkini
PSHT Sragen Pusat Madiun Kumpulkan Donasi Rp150 Juta Bencana Sumatra
Minggu, 21 Desember 2025 | 15:35 WIB
Puluhan Warga Desa Pagak Diserang Chikungunya, Diduga Ini Penyebabnya
Sabtu, 20 Desember 2025 | 21:10 WIB
Pengusaha Daerah Belum Merasakan Gebrakan Menkeu Purbaya
Jumat, 19 Desember 2025 | 22:15 WIB
Luka Lebam dan Kejanggalan Fisik, Makam Santri Ponpes Manjung Akhirnya Dibongkar
Jumat, 19 Desember 2025 | 21:20 WIB
Pasar Malam Ndayu Park, Pilihan Mengisi Libur Nataru yang Ramah Kantong
Jumat, 19 Desember 2025 | 20:50 WIB
Digarap dalam Waktu 4 Hari, Pembangunan 'Jembatan Dungtemu' Tercepat Diresmikan
Jumat, 19 Desember 2025 | 19:30 WIB
Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita
Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB
Puluhan Kios di Bayanan Mangkrak, Disparpora Akui Salah Perencanaan
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:10 WIB
Sragen 'The Land of Mendeman’, Satpol PP Kosek Toko Miras
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:00 WIB
Fadli Zon Tanggapi Konflik Internal Keraton Solo: Kita Tidak Berharap Kejadian seperti di Masa Lalu!
Kamis, 18 Desember 2025 | 12:20 WIB
Dua Pelajar Tenggelam di Sungai Pepe Jatipuro, Satu Ditemukan Meninggal Dunia
Rabu, 17 Desember 2025 | 19:45 WIB
Kawanan Kera Liar Gunung Lawu Mengamuk, Bocah Kelas 4 SD Jadi Korban
Rabu, 17 Desember 2025 | 19:15 WIB
Bantuan Pendidikan LGNOTA Rp422 Juta Disalurkan untuk 1.709 Siswa di Karanganyar
Selasa, 16 Desember 2025 | 18:50 WIB
Gusti Moeng Tanggapi Penggantian Gembok Pintu-pintu Keraton Solo: Sinting!
Selasa, 16 Desember 2025 | 11:10 WIB
Tak Mau Tambah Rugi, PKL Alun-alun Karanganyar Andalkan Info BMKG
Senin, 15 Desember 2025 | 22:10 WIB
Peringatan Hari Gamelan Dunia di Karanganyar: Seni Karawitan Jadi Daya Tarik Pelajar
Senin, 15 Desember 2025 | 21:00 WIB
Tak Konsisten Gropyokan Tikus, Petani Diajak Beralih Lagi ke Musuh Alami Hama
Senin, 15 Desember 2025 | 18:55 WIB
Anggota Komisi V Sriyanto Saputro Perjuangkan IJD di Sragen
Senin, 15 Desember 2025 | 17:10 WIB
Miris! Glowingisasi di Kota Sragen, Tapi Akses Jalan Pedesaan Rusak
Minggu, 14 Desember 2025 | 16:30 WIB
Keliling Solo Tanpa Ribet, Bus Werkudara Jadi Pilihan Transportasi Wisata Favorit
Sabtu, 13 Desember 2025 | 16:10 WIB