solo

Antisipasi DBD, PSN dan Pengasapan Makin Digencarkan

Senin, 8 Juni 2020 | 09:05 WIB
Pengasapan di Desa Blulukan Colomadu (foto:Abdul Alim)

KARANGANYAR, KRJOGJA.com - Penerapan normal baru pandemi Covid-19 tak boleh mengesampingkan rutinitas pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Apalagi, kasus demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya mengalami tren kenaikan.

Kades Blulukan Kecamatan Colomadu, Slamet Wiyono mengatakan sebanyak 22 kasus DBD di wilayahnya ditindaklanjuti dengan PSN secara serentak. Kemudian, dilanjutkan pengasapan. "Ada lima dusun di desa kami yang difogging. Targetnya selesai foging entah hari ini atau dilanjutkan. Kita harus terus memperhatikan lingkungan supaya bebas jentik nyamuk," kata Slamet kepada KR di sela pengasapan, Minggu (7/6).

Dia meminta bantuan personel SAR untuk meracik obat pembunuh serangga sekaligus menyemprotnya ke perkampungan. Tim pengasapan memulainya di Dusun Jayan. Penyemprotan asap mengarah ke selokan, kandang, ruang beraktivitas keluarga hingga poskamling. Petugas terlebih dulu mendapatkan izin masuk ke rumah warga sebelum menyemprotnya. Rata-rata warga mempersilakan seisi rumah disemprot obat serangga itu.

Lebih lanjut Slamet mengatakan gotong-royong PSN melibatkan warga bersama Babinsa dan Babinkamtibmas. Ia mengupayakan seluruh partisipas menerapkan protokol kesehatan seperti pemakaian masker, cuci tangan pakai sabun usai bekerja bakti dan sebisa mungkin menjaga jarak.

Camat Colomadu, Eko Budi Hartoyo, menjelaskan kegiatan tersebut dilakukan secara serentak di wilayahnya. Tim sebelumnya mengecek jentik nyamuk secara sampling. Sebelumnya, pengasapan sudah dilakukan di Desa Malangjiwan, Desa Ngasem dan Desa Baturan.

Kasus DBD di Kecamatan Colomadu mengalami lonjakan hampir mencapai 100 kasus di pertengahan 2020. Berdasarkan data dari Puskesmas Colomadu I dan Colomadu II, total angka kasus DBD di Kecamatan Colomadu mencapai 92 kasus sejak awal 2020.

Kepala Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesahatan Karanganyar Warsito menjelaskan berdasarkan data grafik, kenaikan kasus terjadi sejak 3 bulan terakhir. "Jumlah sampai saat ini ada 194 kasus, kalo lonjaka itu terjadi pada bulan februari, puncaknya itu bulan februari dari 26 naik 47, kemudian 39 kasus, nha april mei naik 44 kasus," jelas Warsito. (Lim)

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB