solo

Terkait Pengolahan Sampah, Pemkot Solo Tegaskan Konsep Zero Waste

Selasa, 3 September 2019 | 15:50 WIB
Walikota Solo, FX hadi Rudyatmo bersama Durektur Utama PT Solo Citra Metro Plasma menandatangai adendum kerjasama. (Foto: Hari D)

SOLO, KRJOGJA.com - Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang menggunakan teknologi gasifikasi, tak saja ramah lingkungan tetapi juga ditekankan berkonsep zero waste, atau tidak ada sampah baru yang harus dibuang. Penekanan konsep zero waste tersebut, dituangkan secara tegas dalam adendum kelima perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dengan PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) dalam program pengolahan sampah menjadi energi listrik.

Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menjawab wartawan, usai penandatanganan adendum perjanjian kerjasama di Balaikota, Selasa (3/9/2019), mengungkapkan, konsep zero waste perlu ditegaskan secara tertulis, sebab spirit pengolahan sampah menjadi energi listrik tak berdampak munculnya sampah baru, termasuk limbah. Secara riil, teknologi gasifikasi yang diaplikasikan PT SCMPP dalam pengolahan sampah menjadi energi listrik, memang ramah lingkungan dan tidak menghasilkan sampah baru.

Hal itu bisa dilihat dari PLTSa mini milik PT SCMPP yang kini telah beroperasi dengan kapasitas produksi listrik 150 kilo watt per jam. "Dari situlah, Pemkot Solo berkeinginan mempertegas, teknologi gasifikasi tersebut tidak saja ramah lingkungan, tetapi juga zero waste," ujar pria bersapaan akrab Rudy itu.

Dari proses pengolahan sampah menjadi energi listri itu, memang masih ada sisa produksi berupa slury, namun dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Bahkan dia merencanakan, sisa produksi tersebut akan dimanfaatkan untuk menimbun lahan di kawasan Solo belahan Utara yang berupa tanah berkapur dan tandus.

Di sisi lain, Direktur Utama PT SCMPP. Erlan Syuherlan menyambut gembira penegasan konsep zero waste dalam perjanjian kerjasama. Teknologi yang diaplikasikan dalam pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo menjadi energi listrik secara riil memang ramah lingkungan dan zero waste. Bahkan dia menjamin teknologi tersebut sesuai dengan prinsip renewable energy.

Seluruh jenis sampah, kecuali batu, besi dan kaca, jelas Erlan, akan diolah menjadi energi listrik, dan tidak menimbulkan polusi udara karena memang tidak ada pembakaran. Hanya ada sisa produksi berupa butiran mirip dengan tanah yang dapat digunakan sebagai pupuk tanpa melalui pengolahan lagi.(Hut)

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB