solo

Seniman Solo Nyewu di tengah Pengusiran

Jumat, 17 Juni 2016 | 18:24 WIB

SOLO (KRjogja.com) - Puluhan aktivis era 1998, seniman dan budayawan, menggelar aksi mengenang seribu hari kepergian sejarawan Soedarmono, sekaligus solidaritas atas peristiwa pilu keluarga almarhum yang dia pekan lalu terusir dari rumah yang ditinggali sejak puluhan tahun lalu.

Doa bersama dilangsungkan di depan rumah yang pernah ditinggali keluarga almarhum Soedarmono di bilangan Jalan Yosodipuro, dilanjutkan dengan aksi teatrikal dengan jalan kaki menuju sebuah rumah di kawasan Timuran, tempat keluarga almarhum Soedarmono menumpang untuk tinggal sementara waktu.

"Ada sisi kemanusiaan yang terusik dari peristiwa pengusiran keluarga almarhum Soedarmono. Seolah tidak ada ruang lagi untuk saling berbicara atas nama kemanusiaan," jelas Koordinator Solo Raya Bergerak, Agung Bakar, di sela aksi, Kamis (16/06/2016) malam.

Dia menjelaskan saat terjadi pengusiran Tri Darmani, isteri almarhum Soedarmono, tengah menjalani rawat inap di rumah sakit, dan saat ini pun masih dalam proses pemulihan kesehatan. Doa bersama dan aksi solidartitas ini, tambahnya, sebagai bentuk dukungan moral kalangan aktivis 98, seniman dan budayawan terhadap keluarga almarhum Soedarmono meneruskan hidup dan kehidupannya.(Hut)

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB