solo

PT Djarum Dirikan Pabrik Rokok SKT di Gondangrejo, Pj Bupati Karanganyar: Gantikan Sunset Industri Tekstil

Selasa, 6 Agustus 2024 | 18:15 WIB
 
KRjogja.com, KARANGANYAR -Industri rokok skala besar di Kabupaten Karanganyar bertumbuh. Setelah PT ATTIN Sigaret Indonesia (mitra PT HM Sampoerna Tbk) mendirikan pabrik di Jetis Jaten, kini pabrik rokok sigaret kretek tangan (SKT) didirikan PT Djarum di Gondangrejo. 
 
Pendirian pabrik rokok SKT itu diikuti perekrutan 500-1.000 tenaga kerja.
 
Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi menyampaikan hal itu kepada awak media di rumah dinasnya, Selasa (6/8) usai menemui manajemen PT Djarum. Ia mengapresiasi kehadiran investor itu di Karanganyar karena dipastikan menguntungkan daerah. Salah satunya mengurangi angka pengangguran. 
 
"PT Djarum kulonuwun ke Pemda Karanganyar. Akan buka pabrik rokok SKT. Pakai eksisting bangunan yang sudah ada," katanya. 
 
Wilayah Gondangrejo memang disiapkan untuk pengembangan industri dan permukiman. Timotius optimistis wilayah itu laku dilirik para investor. Di tahun ini, nilai investasi terkumpul Rp2 triliun lebih pada semester I tahun 2024.
 
Ia memprediksi nilainya menyentuh Rp5 triliun hingga tutup tahun. Hadirnya para investor di bidang olahan tembakau memberi angin segar di tengah terpuruknya industri tekstil. Sekadar informasi, perusahaan tekstil terbesar di Karanganyar milik Kusuma Group tengah diterpa badai keuangan.
 
Di saat keuangannya belum pulih dari efek Covid-19, perusahaan ini dihantam banjir impor produk tekstil luar negeri yang harganya lebih murah. Alhasil, sepi mitra pemesan. Sekitar 15 ribu karyawan dirumahkan. Hak-hak mereka belum semua terbayar seperti gaji, THR dan klaim asuransi. 
 
"Industri rokok ini menggantikan tekstil yang sunset (tenggelam). Eks karyawan pabrik tekstil bisa mengambil kesempatan bekerja di pabrik rokok," katanya. 
 
Lebih lanjut dikatakan, iklim segar investasi pabrik rokok diharapkan mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Karanganyar. Saat ini angka pertumbuhan ekonomi menyentuh 5 persen. Standar kemiskinan pun membaik. 
 
Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar, Heru Joko Sulistiyo mengatakan tak sedikit investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Karanganyar. Ada lima investor baru masing-masing PT Yuppy Indo Jelly Gum di Kebakkramat (produk makanan kembang gula), PT Attin Sigaret di Jetis Kecamatan Jaten (industri segaret rokok), PT Sampoerna di Gondangrejo (industri segaret rokok), PT Porto sejahtera (produk alaskaki) di Kemiri Kecamatan Kebakkramat dan rencana pengembangan di Kedungjeruk Kecamatan Mojogedang, serta PT Inpire Way Indonesia produksi tas atau alaskaki di Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu.
 
Masuknya investasi di Karanganyar mampu menyerap 65.507 tenaga kerja, dengan rincian dari UMK sebanyak 40.103 tenaga kerja dan non-UMK 25.303 tenaga kerja. Tidak hanya potensi alam yang dimiliki, Pemda sadar betul bahwa sektor Industri, Pertanian, dan Pariwisata bisa dijadikan tumpuan atau pondasi ekonomi daerah, yang mampu membawa akselerasi bagi kemajuan daerah secara signifikan. 
 
"Laju investasi Karanganyar sangat baik dan terus meningkat tiga tahun terakhir," katanya. (Lim)

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB