solo

'Kencani Darti' Tingkatkan Deteksi Dini Hipertensi

Selasa, 15 Juli 2025 | 12:35 WIB
Puskesmas Ngrampal Sragen menggagas inovasi deteksi dini hipertensi untuk usia produktif (foto:said masykuri)

Krjogja.com - SRAGEN - Puskesmas Ngrampal Sragen meluncurkan inovasi pelayanan bertajuk Kencani Darti atau kenali secara dini penyakit tekanan darah tinggi. Layanan ini sebagai respon meningkatnya kasus hipertensi di masyarakat, khususnya kelompok usia produktif 15–59 tahun.

Program ini mulai diterapkan sejak 16 April 2024 dengan pendekatan non-digital berbasis komunitas yang mengutamakan skrining aktif, pencatatan sistematis serta kolaborasi lintas sektor.

Baca Juga: Mengenal Dekat Cak Farkhan, Nahkoda BMI yang Progresif

Inisiatif ini lahir dari kebutuhan mendesak akan deteksi dini penyakit tidak menular (PTM) guna menekan angka komplikasi serius dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dalam pelaksanaannya, Kencani Darti tidak hanya fokus pada skrining dan pengobatan, namun juga mengedepankan edukasi serta pengumpulan data yang akurat. Tim kesehatan Puskesmas bekerja sama dengan bidan desa, kader, dan polindes untuk menjangkau masyarakat secara langsung.

Upaya ini diperkuat dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) secara efisien dan menjadikan inovasi ini mandiri dan berkelanjutan. Pendekatan tersebut juga memungkinkan intervensi yang lebih tepat sasaran berdasarkan hasil analisis risiko dari data lapangan.

Baca Juga: Mahasiswa AKS-AKK Yogyakarta Tampilkan 64 Karya Busana Bertema Indonesian Mythology di Plaza Ambarrukmo

Kepala Puskesmas Ngrampal Sragen, dr Nur Wulandari, kepada wartawan Selasa (15/7/2025) mengatakan, Kencani Darti merupakan langkah strategis dalam mengatasi transisi epidemiologi dari penyakit menular ke tidak menular.

"Inovasi ini kami rancang agar masyarakat, khususnya usia produktif sadar akan pentingnya deteksi dini. Hipertensi seringkali tidak bergejala dan baru diketahui saat komplikasi terjadi. Dengan Kencani Darti bisa cegah lebih awal dan tindak lebih cepat," ujarnya.

Dokter Nur menambahkan, penguatan fungsi layanan primer menjadi kunci dalam menurunkan beban ekonomi dan sosial.

Keunikan dari Kencani Darti terletak pada sasaran usia yang belum banyak disentuh oleh program skrining konvensional. Sementara sebagian besar program menyasar lansia, Inovasi ini justru menargetkan kelompok usia produktif yang aktif secara sosial dan ekonomi namun sering mengabaikan kondisi kesehatannya.

Selain itu, data yang dikumpulkan digunakan sebagai dasar dalam perencanaan intervensi jangka panjang, menjadikan program ini tidak hanya reaktif tapi juga proaktif.

Dengan hasil awal yang menjanjikan, Puskesmas Ngrampal berencana memperluas cakupan wilayah dan mengintensifkan monitoring berkala. Inovasi ini diharapkan menjadi contoh baik bagi wilayah lain dalam penguatan pelayanan promotif dan preventif di tingkat Puskesmas.

"Kami percaya bahwa sinergi lintas sektor dan komitmen kuat, pencegahan PTM bukan lagi wacana, tapi gerakan nyata," tambah Nur Wulandari. (Sam)

Tags

Terkini

Giliran Polisi Kosek Miras, Ratusan Botol Disita

Jumat, 19 Desember 2025 | 11:30 WIB