Krjogja.com - KARANGANYAR – Pemkab Karanganyar, bersama relawan, Kodim 0727 Karanganyar dan Polres Karanganyar menggelar apel siaga bencana di Plaza Alun-alun Karanganyar, Senin (11/8). Semua unsur dilibatkan untuk bersinergi.
Adapun unsur itu meliputi TNI, Polri, BPBD, PMI, Dishub, DPU, Dinas Sosial, Satpol PP dan sebagainya. Mereka menyiapkan fisik maupun logistik.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Pangan Polres Sukoharjo Salurkan 21 Ton Beras Bulog SPHP ke Masyarakat
Bupati Karanganyar, Rober Christanto mengapresiasi seluruh relawan kebencanaan yang sudah hadir dalam Apel. Di tengah kondisi cuaca yang berubah-ubah tidak menentu, kesiapsiagaan relawan bencana sangat diperlukan. Sinergitas semua pihak diharapkan sehingga masyarakat Karanganyar merasa aman.
“Ini apel kesiapsiagaan bencana saya kira harus dilakukan. Mengingat kondisi cuaca tak menentu, butuh sinergi semua pihak,” kata Bupati Rober.
Semua pihak diajak apel bersama agara semua bersiaga untuk menanggulangi bencana di Karanganyar. Bupati berkomitmen memastikan bahwa semua pihak siap dalam rangka penanggulangan bencana.
“Tetap kita berdoa tak ada bencana. Ini antisipasi. Kami juga sudah mengadakan mitigasi di wilayah rawan bencana. Edukasi juga dilakukan, semua siap sebarkan informasi tersebut,” terangnya.
Baca Juga: Sragen Pertahankan Gelar Kabupaten Layak Anak Kategori Utama
Bupati Rober menegaskan kesiapsiagaan bencana itu menyeluruh di seluruh wilayah Karanganyar, meski demikian wilayah Lereng Lawu memang jadi prioritas.
“Kita siapkan semua. Relawan dan semuanya, akan kita dorong agar sesarengan mbangun Karanganyar, itu gotong royong kita,” tegasnya.
Kepala BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno menjelaskan, untuk wilayah rawan di lereng Gunung Lawu, menurutnya tersebar di wilayah Jenawi, Ngargoyoso, Jatiyoso, dan lain sebagainya. Kemudian musim Kemarau ini, di wilayah Karanganyar permintaan droping air masih kosong. Sedangkan untuk pencegahan kebakaran hutan Lawu, disebutkan sosialisasi bersama masyarakat peduli api sudah dilakukan.
“Kita terus berupa mengingatkan masyarakat yang kamp dan membuat api unggun, diminta segera dimatikan. Kalau untuk masyarakat yang membuat arang itu sekarang sudah tidak ada,” katanya.
Ia juga mengatakan telah membentuk desa tangguh bencana yang diharapkan bergerak cepat melindungi daerah masing-masing dari ancaman bencana alam. (Lim)